1 tahun disway

29 April, International Dance Day: Menyelami Filosofi Beberapa Tari Tradisional di Indonesia!

29 April, International Dance Day: Menyelami Filosofi Beberapa Tari Tradisional di Indonesia!

Tari Tradisional di Indonesia Yang Mengandung Makna / Filosofi Mendalam-pinterest-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Indonesia dikenal sebagai negeri seribu budaya. Salah satu kekayaan budayanya yang mendunia adalah seni tari tradisional.

Setiap daerah memiliki tarian khas yang tidak sekadar indah dipandang, tetapi juga sarat makna, nilai spiritual, serta filosofi kehidupan.

Belajar tari tradisional berarti menyelami lapisan budaya tersebut, bukan sekadar menghafal rangkaian gerakan.

Pada momen Hari Tari Internasional yang diperingati setiap tanggal 29 April, yuk memahami filosofi dan makna di balik beberapa tarian tradisional Indonesia. 

1. Tari Saman (Aceh): Harmoni dan Kebersamaan

Tari Saman dari Gayo Lues, Aceh, melambangkan solidaritas, kerja sama, dan kekompakan. Setiap penari duduk bersila dan bergerak seirama dengan irama tepukan tangan, dada, dan paha, menciptakan koreografi penuh energi. Nilai di balik Tari Saman adalah pentingnya persatuan dalam menghadapi tantangan kehidupan, selaras dengan nilai-nilai adat dan Islam.

Kalau tertarik untuk mempelajari, karena gerakannya cepat dan berpola repetitif, cara terbaik menghafal Tari Saman adalah dengan memecahnya menjadi blok-blok ritme tertentu. Biasakan menghafal pola tepukan sederhana dulu sebelum melanjutkan ke pola kombinasi. Latihan bersama kelompok secara konsisten juga penting, karena tari ini menekankan pada kekompakan, bukan keindividuan!

2. Tari Kecak (Bali): Spiritualitas dan Kekompakan

Tari Kecak, yang berasal dari Bali, memiliki akar dalam ritual Sanghyang, di mana para pria berbaris membentuk lingkaran dan meneriakkan "cak" sambil menggerakkan tangan. Tari ini bercerita tentang epik Ramayana dan menggambarkan pertempuran antara kebaikan dan kejahatan. Filosofinya terletak pada kekuatan spiritual kolektif untuk mengusir energi negatif.

Untuk yang sedang belajar tari kecak, menghafal gerakan Tari Kecak lebih mengandalkan irama vokal dan respons tubuh terhadap suara kolektif. Fokus pada mendengarkan alur "cak-cak-cak" dan latih koordinasi gerakan tangan dengan denyut suara. Karena lebih banyak menggunakan tubuh bagian atas, latihan harus memperhatikan tempo suara dan ekspresi wajah yang intens!

3. Tari Piring (Sumatera Barat): Kelincahan dan Rasa Syukur

Tari Piring berasal dari budaya Minangkabau dan melambangkan rasa syukur atas hasil panen. Para penari membawa piring di tangan dan membuat gerakan berputar dan menghentak dengan cepat tanpa menjatuhkan piring. Nilai tari ini berkaitan erat dengan penghormatan terhadap alam dan kerja keras.

Jika mau belajar Tari Piring, fokuskan pada keseimbangan tubuh dan kecepatan tangan. Mulailah dengan berlatih membawa piring kosong sambil berjalan perlahan sebelum melatih gerakan lebih cepat. Pola langkah kaki perlu dihafalkan seperti irama ketukan musik tradisional Minang yang menjadi pengiring utama!

4. Tari Gambyong (Jawa Tengah): Kesopanan dan Keanggunan

Sumber: gramedia