1 tahun disway

Guru Besar Ilkom UB Terbitkan Buku Komunikasi Berbasis Nilai dan Budaya Nusantara

Guru Besar Ilkom UB Terbitkan Buku Komunikasi Berbasis Nilai dan Budaya Nusantara

Prof. RK (kanan) menunjukkan buku Komunikasi Perspektif Indonesia, bersama Dr. Amin Heri, salah satu dosen Ilmu Politik UB yang juga ikut mereviu buku tersebut --Istimewa

MALANG, DISWAYMALANG.ID - Inilah salah satu dosen berstatus guru besar yang boleh dibilang cukup produktif menerbitkan buku. Dia adalah Prof Rachmat Kriyantono S.Sos., M.Si., Ph.D.

Guru Besar Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya (UB) ini baru saja meluncurkan buku terbaru. Judulnya,  “Komunikasi Perspektif Indonesia”. 

Yang mbois, buku terbaru Prof RK --begitu Rachmat Kriyantono biasa disapa-- ini memiliki arti penting dalam khazanah ilmu komunikasi. Ini karena, pemikiran-pemikiran yang dipaparkan dalam buku ini, menekankan teori, konsep, dan praktik komunikasi berbasis nilai dan budaya Nusantara.

Selama ini, kajian komunikasi banyak didominasi oleh pemikiran Barat. Sementara, buku ini hadir untuk mengangkat perspektif komunikasi yang tumbuh dari kearifan lokal Indonesia, yang sarat dengan nilai-nilai budaya dan spiritual.

“Komunikasi perspektif Nusantara adalah teori, konsep, dan praktik komunikasi yang telah menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia sejak lama,” ucap Prof RK.

Berbagai Konsep Komunikasi Khas Nusantara

Dalam buku ini, berbagai konsep komunikasi khas Nusantara diulas dan ditonjolkan Seperti pamali (ora ilok), mikul duwur mendhem jeruh, blusukan, taubatan nasuha, hingga komunikasi Ibrahimiyah diposisikan sebagai teori komunikasi yang dapat diaplikasikan di berbagai level. Mulai dari komunikasi transendental, interpersonal, organisasi, hubungan masyarakat, hingga komunikasi dakwah.

Prof RK menjelaskan bahwa teori-teori komunikasi Nusantara berakar dari nilai-nilai Ketuhanan yang diwariskan leluhur bangsa Indonesia. Pada masa perkembangan Islam, nilai-nilai tersebut dilestarikan dan diajarkan melalui sistem pendidikan pesantren.

“Hal ini membuat komunikasi di Nusantara selalu berjalan beriringan dengan budaya dan agama. Sehingga, lebih efektif dalam menyampaikan pesan dan menjaga harmoni sosial,” sambungnya.

Selain memperkenalkan konsep komunikasi khas Indonesia, buku ini juga mengulas perjalanan komunikasi dakwah di Nusantara. Pola dakwah para wali dan ulama masa lalu dipandang berhasil menciptakan akulturasi budaya dan agama secara damai, sehingga Indonesia menjadi negara dengan jumlah umat Islam terbesar di dunia.

“Strategi komunikasi ini dirumuskan dalam prinsip “al muhafadhatu ‘ala qodimis sholih wal akhdu bil jadidi wal ashlah”—mempertahankan tradisi lama yang baik dan mengambil hal baru yang lebih baik,” tuturnya.

Guru besar yang juga takmir masjid di lingkungan tempat tinggalnya di Tegalgondo, Malang ini menegaskan pentingnya memahami Islam Nusantara bukan semata sebagai ajaran baru.  Melainkan, dipandang sebagai tipologi cara beragama umat Islam di Indonesia yang selaras dengan budaya lokal.

Islam Nusantara, lanjut dia, seharusnya dipandang sebagai strategi dakwah yang efektif. Sekaligus bukti bahwa agama dapat tumbuh harmonis dengan budaya setempat.

Lebih lanjut, Prof RK menjelaskan, buku Komunikasi Perspektif Indonesia hadir sebagai upaya memberikan scientific comparison terhadap teori komunikasi Barat. Sekaligus memperkaya khazanah akademik global.

Sumber: prasetya.ub.ac.id

Berita Terkait