Pungli Satu Truk Bisa Capai Rp100 Juta, Pemerintah Siapkan Modernisasi Jembatan Timbang untuk Pencegahan
AHY saat menjelaskan strategi pemerintah berantas pungli--disway news network
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -Ada dua fakta terkait praktik pungutan liar atau pungli yang terungkap dari pernyataan Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Yang pertama, praktik pungli masih terjadi. Kedua, nilai pungli bisa mencapai Rp100 juta-Rp150 juta per truk.
Pernyataan AHY itu disampaikan dalam penjelasan kepada media pada Jumat (18/7). Pada momen itu. AHY didampingi Direkfur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan (Hubdat Kemenhub).
AHYm menegaskan praktik pungli harus segera diberantas. Pasalnya, hal ini jadi salah satu penyebab biaya logistik membengkak.
Ia menilai jika pungli berhasil dihentikan, maka biaya perjalanan logistik akan turun secara signifikan.Dengan begitu tidak ada lagi alasan untuk mengoperasikan angkutan over dimension over load (ODOL) demi efisiensi biaya.
“Kita harus menghapus praktik pungli, sudah ada data bahwa satu truk bisa mengeluarkan Rp100 juta hingga Rp150 juta setiap tahun hanya untuk pungli," tutur AHY.
"Kalau biaya perjalanan bisa efisien tanpa pungli maka tidak ada alasan lagi untuk melanggar, karena sistem kita sudah lebih adil dan efisien,” tambahnya.
BACA JUGA:Polresta Malang Kota Periksa Selebgram King Abdi Terkait Video Promosi Toko Diduga Jual Miras
Modernisasi di Jembatan Timbang
Dirjen Hubdat Aan Suhanan menambahkan, jajarannya kini sedang menyiapkan strategi guna meminimalisir pungli. Ia menegaskan bahwa pungli ini jadi salah satu fokus pemerintah untuk menangani masalah ODOL secara sistemik dan komprehensif.
Aan mengakui, masih ada oknum yang melakukan kegiatan ilegal tersebut. Terutama di jembatan timbang.
Padahal jembatan timbang jadi garda terdepan dalam menangani kendaraan ODOL. "Untuk itu kami sedang menyiapkan SOP terkait mekanisme di jembatan timbang sehingga akan memudahkan pengawasan," sambungnya
Salah satu langkah strategis yang akan dilakukan, lanjut Aan, adalah melakukan modernisasi alat penimbangan untuk mendorong sistem penindakan secara elektronik.
Menurut Aan, penindakan secara elektronik ini akan mengurangi interaksi antara pengemudi dan petugas di UPPKB atau jembatan timbang. Sehingga potensi adanya pungli juga semakin kecil.
Wujud dari penindakan secara elektronik adalah dengan memasang alat weigh in motion (WIM).
WIM merupakan teknologi yang memungkinkan penimbangan kendaraan tanpa harus berhenti, dan hasilnya bisa langsung dikirim secara digital. Sistem ini menjadi langkah strategis untuk memperkecil celah pungli dan meningkatkan efisiensi serta transparansi penindakan di lapangan.
Sumber: disway news network
