UB Terima Benchmarking STIK, Bahas Penguatan Layanan Akademik hingga Program Kelas Internasional
Deputi for Global Academic Affair Henny Rosalinda dan Kombes Pol. Dr. Bernard Sibarani--prasetya ub
LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Upaya Universitas Brawijaya (UB) memperkuat posisi sebagai rujukan pendidikan tinggi kembali terlihat melalui kunjungan benchmarking dari Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK). Pada Rabu (4/12/2025), rombongan pimpinan dan staf akademik STIK mendatangi UPT Global Partnership and Reputation (GPR) UB. Untuk mempelajari praktik terbaik penyelenggaraan International Undergraduate Program (IUP) dan Double Degree yang selama ini menjadi keunggulan UB.
Rombongan STIK dipimpin oleh Kombes Pol Dr Bernard Sibarani SIK MSi didampingi Kombes Pol Didit Bambang Wibowo SIK MIK bersama jajaran dosen dan staf akademik. Kedatangan mereka disambut oleh sejumlah pimpinan unit akademik UB yang selama ini terlibat langsung dalam pengembangan layanan internasional.
Sesi diskusi dibuka dengan paparan Arif Hidayat SKom, Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik. Di hadapan peserta, Arif menjelaskan bagaimana transformasi akademik di UB ditopang oleh sistem teknologi yang dikembangkan sendiri dan dikelola secara terpadu.
BACA JUGA:“Tape Kit”, Inovasi UM untuk Dorong Industri Kreatif dan Wisata Budaya Desa Sentra Tape Banjarsari
“Sebagian besar layanan berbasis IT dikembangkan mandiri oleh UB. Mulai dari registrasi mahasiswa baru, manajemen perkuliahan, pengelolaan data, hingga layanan administrasi keluhan akademik,” jelas Arif.
Ia menambahkan bahwa UB kini mulai mengintegrasikan kecerdasan buatan dalam pelayanan administrasi kampus.

Prof. Dr. Agustin memberikan materi IUP--prasetya ub
“Kami memfasilitasi mahasiswa dengan ALMA, alat berbasis AI untuk mencetak transkrip akademik dan surat keterangan mahasiswa. Jadi mahasiswa tidak perlu lagi menemui petugas,” ujarnya.
Materi dilanjutkan oleh Prof Dr Agustin Krisna Wardani STP MSi selaku ketua Program IUP. Ia memaparkan perkembangan IUP UB yang kini telah dibuka di sejumlah program studi dengan minat tertinggi berasal dari Fakultas Kedokteran.
“Mahasiswa IUP memiliki banyak kesempatan mengikuti program internasional, seperti Short Term International Academic Program bekerja sama dengan kampus mitra di Korea, Australia, Inggris, dan negara lainnya,” jelas Agustin.
Sesi ketiga diisi oleh Dadang Meru Utomo ST MURP PhD, kepala Pusat Kerja Sama Pendidikan Internasional Bergelar, yang menjabarkan strategi UB dalam menghadirkan program Joint Degree dan Double Degree.
“Program ini bertujuan meningkatkan daya saing program studi, memperkuat jaringan akademik, serta mendorong publikasi internasional,” paparnya.

Dadang Meru Utomo menyampaikan Materi terkait Double Degree--prasetya ub
Sumber: prasetya.ub.ac.id
