Tinjau Kerusakan Jembatan Brantas, Wali Kota Malang: Sudah Kami Petakan, Kerawanan Cukup Tinggi
Wali Kota Malang Meninjau Jembatan Brantas yang Ambrol di Jodipan--
JODIPAN, DISWAYMALANG.ID—Wali Kota Malang Wahyu Hidayat meninjau kerusakan Jembatan Brantas di Jalan Gatot Subroto, Kampung Tridi, Senin (24/11). Bersama DPUPRPKP, BBPJN, BNPB, BPBD, dan Basarnas, Wahyu meninjau bagian trotoar jembatan yang amblas dan gangguan struktur akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Wahyu menegaskan, penanganan tidak boleh hanya fokus pada kerusakan yang terlihat saat ini. Menurutnya, masalah tersebut merupakan akumulasi persoalan teknis yang telah berlangsung sejak bertahun-tahun.
“Ini tidak bisa hanya dilihat dari akibat akhirnya. Permasalahannya sudah lama kami petakan, dan tingkat kerawanan jembatan ini cukup tinggi karena statusnya jalan nasional,” ujarnya.
BACA JUGA:Trotoar Jembatan Brantas Amblas 25 Meter, Pemkot Malang dan BBPJN Lakukan Penanganan Darurat
Saluran Air di Sekitarnya Tak Berfungsi Optimal
Dari laporan warga dan hasil pengecekan teknis, sejumlah saluran air di sekitar jembatan selama ini tidak berfungsi optimal. Warga bahkan membuat penanganan sementara secara swadaya untuk menahan aliran air ke permukiman.
Namun ketika hujan berintensitas tinggi, air tetap merembes dan menggerus bagian bawah struktur jembatan.
Paving dan lapisan tanah di sekitar jembatan juga mengalami kerusakan bertahap sejak sebelum pandemi Covid-19. Kondisi itu diperparah tingginya mobilitas kendaraan di jalur tersebut sehingga mempercepat getaran dan penurunan kekuatan struktur.
BACA JUGA:Hujan Deras Picu Banjir di Kemirahan Blimbing, Aktivitas Warga Lumpuh dan Lalin Tersendat
“Resapan tidak memadai, saluran bermasalah, dan gerusan tanah ini sudah lama terjadi. Intensitas hujan tinggi membuat kondisinya semakin parah,” kata Wahyu.
Siapkan Laporan ke Kementerian PUPR untuk Penanganan Menyeluruh
Wali Kota memastikan pihaknya telah menyiapkan laporan resmi kepada Kementerian PUPR untuk penanganan menyeluruh. Dengan status jembatan sebagai aset nasional, perbaikan permanen harus ditangani pemerintah pusat.
“Kami segera bertemu Kementerian PUPR. Ada banyak hal yang harus diselesaikan, termasuk perbaikan struktur utama jembatan,” tegasnya.
BACA JUGA:Jembatan Bailey Sonokembang Resmi Dibuka, Pemkot Malang Batasi Tonase dan Larang Truk Melintas
Sumber:
