1 tahun disway

Selamat Jalan Paus Fransiskus, Paus yang Menyentuh Dunia dengan Ketulusan dan Keteladanannya

Selamat Jalan Paus Fransiskus, Paus yang Menyentuh Dunia dengan Ketulusan dan Keteladanannya

Paus Fransiskus Menghembuskan Nafas Terakhir di Umur 88 Tahun, Sehari Setelah Hari Raya Paskah.-Wikipedia-

Dengan usia yang sudah lanjut, Paus Fransiskus tetap melangkah ke tanah-tanah konflik. Pada awal 2023, ia mengunjungi Kongo dan Sudan Selatan—dua negara yang porak-poranda akibat perang saudara dan konflik sumber daya. Ia bertemu para korban pemerkosaan massal dan anak-anak tentara, serta menyerukan gencatan senjata.

Perjalanan itu bukan sekadar simbolik. Dengan kehadirannya, Paus membawa pengharapan dan legitimasi moral bagi perjuangan perdamaian. Ia tidak hanya bicara dari balkon Vatikan, tapi menjejakkan kaki ke tanah yang luka. Ajaran yang bisa kita petik:

Damai itu butuh kehadiran nyata, bukan hanya doa dari kejauhan.

5.Melakukan Reformasi Bagi Pemberdayaan Perempuan

Paus Fransiskus secara perlahan tapi pasti menggeser peta kekuasaan Vatikan yang selama ini sangat maskulin. Ia membuka ruang bagi perempuan untuk memegang posisi strategis di komite Vatikan.

Langkah ini menggambarkan visinya akan Gereja yang lebih inklusif. Ia melihat perempuan bukan sebagai pelengkap, tetapi sebagai rekan seperjalanan dalam iman dan pelayanan. Reformasi ini memberi pesan kepada generasi muda bahwa:

 Dunia adalah tempat di mana setiap suara, tanpa memandang gender, layak didengar dan dipercaya.

6.Mengadvokasi Perlindungan Lingkungan melalui 'Laudato Si' (2015)

Dalam ensiklik / buku Laudato Si, Paus Fransiskus menyerukan perombakan besar-besaran cara manusia memandang alam. Ia menyebut bumi sebagai “rumah bersama” yang rusak akibat kerakusan manusia. Ensiklik ini menjadi semacam manifesto Katolik tentang keadilan ekologis, memadukan iman dengan ilmu pengetahuan.

Tak hanya berbicara di atas mimbar, Paus Fransiskus mendorong aksi nyata. Ia mendukung gerakan energi terbarukan dan menolak eksploitasi alam demi keuntungan ekonomi jangka pendek. Ia mengingatkan bahwa:

Mencintai Tuhan juga berarti mencintai ciptaan-Nya.

7.Mendorong Persaudaraan Universal

Pada 2019, Paus Fransiskus membuat sejarah dengan menjadi Paus pertama yang menginjakkan kaki di Uni Emirat Arab. Di sana, ia menandatangani Dokumen Persaudaraan Manusia bersama Imam Besar Al-Azhar. Dokumen ini menyerukan dunia untuk menolak kekerasan atas nama agama dan mempromosikan persaudaraan universal.

Kehadiran Fransiskus di jantung dunia Islam bukan tanpa risiko. Namun keberaniannya menandai era baru:

Agama sebagai kekuatan pemersatu, bukan pemecah. Ia mengajarkan bahwa Tuhan tidak pernah mengajarkan kebencian.

Sumber: inc