9 Negara dengan Pengguna VPN Terbanyak 2025: Indonesia Masuk 5 Besar Dunia
Ilustrasi aplikasi VPN--iStockphoto
Ada beberapa faktor yang mendorong tingginya penggunaan VPN di Indonesia:
- Pembatasan akses konten, seperti beberapa situs dan aplikasi kerap diblokir pemerintah.
- Kesadaran akan privasi, sepeti meningkatnya kasus kebocoran data mendorong masyarakat mencari perlindungan tambahan.
- Kebutuhan hiburan global, speerti akses ke game, film, dan platform streaming yang dibatasi wilayah.
- Tingginya penetrasi internet, seperti semakin banyak pengguna internet, semakin besar pula pasar VPN.
Dengan kombinasi faktor tersebut, VPN di Indonesia bukan hanya kebutuhan teknis, melainkan sudah menjadi bagian dari gaya hidup digital.
Ancaman VPN Gratis: Kasus 911 S5
Meski menawarkan kenyamanan, tidak semua VPN aman. Pada 2024, dunia digemparkan oleh kasus boznet 911 S5, jaringan komputer bajakan yang memanfaatkan layanan VPN palsu seperti MaskVPN, DewVPN, dan ShineVPN.
Jaringan ilegal ini berhasil menguasai 19 juta alamat IP unik di lebih dari 190 negara, membuktikan bahwa VPN gratis kerap menjadi celah kejahatan siber.
Menurut pakar keamanan siber Kaspersky, Vasily Kolesnikov, masyarakat harus waspada “Jangan mudah tergiur VPN gratis. Gunakan layanan yang sudah terverifikasi, karena VPN seharusnya melindungi, bukan justru mencuri data.”
VPN kini menjadi salah satu indikator penting dalam melihat dinamika digital global. Tingginya angka penggunaan di negara seperti Rusia, UEA, dan Indonesia menunjukkan dua sisi mata uang:
- Tumbuhnya kesadaran masyarakat akan pentingnya privasi dan akses tanpa batas.
- Meningkatnya risiko dari penyedia VPN palsu yang bisa mengancam keamanan data pribadi.
Bagi Indonesia, tingginya penggunaan VPN menandakan masyarakat semakin melek digital, namun sekaligus perlu dibarengi dengan edukasi tentang cyber hygiene agar tidak salah memilih layanan.
Sumber: keamanan siber kaspersky
