1 tahun disway

Disney Tunda Kolaborasi dengan Roblox Karena Masalah Predator Anak

Disney Tunda Kolaborasi dengan Roblox Karena Masalah Predator Anak

Disney tunda kerja sama dengan Roblox akibat berbagai kasus eksploitasi anak yang menerpanya. --Roblox--

MALANG, DISWAYMALANG.ID–Perusahaan hiburan raksasa The Walt Disney Company dikabarkan menunda rencana kolaborasi dengan platform permainan daring Roblox. Meskipun kedua nama ini sama-sama punya daya tarik besar di kalangan anak dan remaja, Disney punya alasan kuat terkait penundaan itu.

Sebuah sumber internal yang berbicara kepada Variety menyatakan bahwa Disney tidak memandang Roblox sebagai platform yang aman saat ini. Sehingga raksasa animasi itu memilih untuk fokus pada kemitraan dengan Fortnite dan Epic Games daripada menjalin kerja sama baru dengan Roblox di masa mendatang.

Keputusan Disney muncul di tengah gelombang kritik yang terus menimpa Roblox terkait keselamatan anak di platform tersebut. Walaupun Roblox telah memperkenalkan sejumlah fitur keamanan.

Termasuk pembaruan sistem rating untuk mencegah pengalaman yang tak diinginkan, citra Roblox sudah terlanjur jelek. Belum lagi sejumlah tuntutan hukum tetap mendorong sorotan atas risiko yang dihadapi pengguna muda di platform tersebut.

Masalah Keamanan di Roblox


Salah satu game yang ada di Roblox adalah Grow a Garden. --Roblox--

Isu keamanan Roblox bukan sekadar teori belaka. Pada Desember 2025, Reuters melaporkan hampir 80 tuntutan hukum yang diajukan pada Roblox di San Fransisco. Penggugat menduga Roblox membiarkan eksploitasi seksual anak terjadi. Kasus itu dijadwalkan sidang pada akhir Desember nanti.

Gugatan-gugatan ini berasal dari berbagai negara bagian AS dan mengklaim bahwa Roblox menciptakan lingkungan yang menarik bagi predator. Mereka beranggapan melalui fitur interaksi dalam game tersebut, predator anak bisa menyasar mangsanya dengan mudah.

Bahkan pelaku dan korban bisa berpindah ke platform lain untuk berkomunikasi dengan lebih intens. Kasus nyata yang mencuat termasuk gugatan dari keluarga di Miami-Dade, Florida.

Penggugat yang merupakan orang tua korban menyatakan anak mereka yang berusia 11 tahun mengalami pelecehan seksual saat bermain game. Bahkan keduanya sudah bertukar kontakdari Roblox ke Discord. Pelaku yang awalnya menyamar sebagai remaja berhasil memikat korban melalui percakapan.

Melalui laporan NBC 6 South Florida. Pelaku yang sudah berhasil menjalin kedekatan dengan korban bertindak lebih jauh dengan melakukan percakapan berbau dewasa serta berbagai macam rayuan. Akibatnya korban mengalami trauma yang menyebabkan mentalnya terguncang.

Contoh lain adalah Gugatan Jaksa Agung Florida yang diajukan awal bulan ini. Laporan Bloomberg menyebut bahwa Roblox dinyatakan gagal memverifikasi usia pengguna secara efektif. Karena kelonggaran tersebut, anak-anak yang bahkan usianya baru 7 tahun bisa mengakses berbagai fitur di dalamnya bahkan sampai mengakses konten dewasa.

Hal ini berimbas pada keleluasaan predator dengan memanfaatkan platform tersebut untuk grooming, mengirim permintaan eksplisit, dan mengalihkan percakapan ke luar Roblox, di mana pengawasan jauh lebih lemah.

Gugatan tersebut bahkan menyebut ada anak-anak yang dipaksa mengirim gambar-gambar saru. Dalam beberapa kasus bahkan sampai serangan fisik setelah kontak diperoleh secara daring. Negara seperti Rusia bahkan melakukan pelarangan total terhadap Roblox atas dugaan propaganda LGBT.

Menanggapi serangkaian tuntutan dan kritik ini, Roblox telah menegaskan komitmennya terhadap keselamatan pengguna, mengklaim sistem moderasi otomatis dan pembatasan fitur berbagi informasi pribadi telah diterapkan.

Roblox juga memperbaharui kebijakan untuk pengalaman “dewasa” di dalam permainan hanya dapat diakses oleh pengguna berusia di atas 17 tahun berdasarkan verifikasi usia yang lebih ketat. Namun klaim ini dipandang sebagian kalangan sebagai respons yang masih kurang memadai dibandingkan luasnya masalah yang dihadapi.


Salah satu game yang ada di Roblox adalah Grow a Garden. --Roblox--

Kondisi inilah yang tampaknya membuat Disney memilih untuk menunda kolaborasi hingga Roblox dianggap lebih serius menangani masalah tersebut. Sementara itu, Roblox terus menjalin kerja sama dengan merek besar lainnya seperti Netflix, Lionsgate, Sega, dan Mattel.

Disney sendiri masih menggarap integrasi IP-nya melalui kerja sama luas dengan OpenAI, yang memungkinkan konten generatif Disney muncul di berbagai media termasuk Disney+.

Pengamat industri menilai bahwa strategi Disney ini bukan hanya soal kekhawatiran keselamatan, tetapi juga cerminan dari investasi besar mereka di Epic Games dan Fortnite.

Kolaborasi yang berhasil antara The Simpsons, Marvel, dan Star Wars di Fortnite memperlihatkan bagaimana IP Disney dapat menarik lebih banyak pemain. Sekaligus Fortnite adalah tempat yang lebih aman dan bebas kontroversi.

Dengan latar belakang ini, kemungkinan terciptanya platform sandbox mirip Roblox yang resmi menggunakan aset Disney. Rencana tersebut bisa menjadi pesaing langsung Roblox di masa depan.

Disney tampaknya bersiap lebih dulu memastikan kerangka keselamatan dan kontrol yang dianggap layak sebelum memperluas jejaknya ke komunitas permainan yang sangat muda ini.

Sumber: harian.disway.id