1 tahun disway

Arabika, Sang Kopi Bangsawan: Sejarah, 9 Fakta Unik, dan Manfaatnya

Arabika, Sang Kopi Bangsawan: Sejarah, 9 Fakta Unik, dan Manfaatnya

Kopi Arabika, sang kopi bangsawan--getty images

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Kopi Arabika dipercaya berasal dari dataran tinggi di kawasan Etiopia dan kemudian menyebar ke Yaman. Dari sana, Arabika dibawa ke dunia Arab dan kemudian ke Eropa dan seluruh dunia.

Arabika menjadi salah satu varietas kopi pertama yang dibudidayakan secara luas karena rasanya yang lembut, aromanya kompleks, dan kualitas kopinya relatif tinggi dibandingkan spesies kopi lainnya. Seiring waktu, Arabika menyebar ke banyak wilayah tropis termasuk Asia, Amerika Latin, dan Afrika sebagai tanaman komersial.

Arabika pada akhirnya mendominasi produksi kopi premium di dunia karena kualitas rasanya dan kemampuannya menyerap karakter tanah (terroir), iklim, dan metode pengolahan sehingga menghasilkan profil rasa yang khas dan beragam.

9 fakta unik tentang kopi arabica:

1. Asal dari Etiopia

Kopi Arabika berasal dari dataran tinggi Etiopia, di mana kopi pertama kali ditemukan secara alami. Tanaman liar Arabika secara historis tumbuh di hutan-hutan pegunungan di sana.

2. Memerlukan ketinggian dan iklim tertentu

Arabika tumbuh optimal pada ketinggian tinggi, dengan suhu sejuk dan curah hujan teratur. Itu sebabnya banyak perkebunan kopi Arabika berada di dataran tinggi dan pegunungan.

3. Rasa lebih halus dan kompleks

Arabika dikenal dengan cita rasa yang lebih lembut, aroma lebih kaya, dan karakter kompleks termasuk seperti notes fruity, floral, atau chocolate tergantung asal, tanah, dan metode pemrosesan.

4. Lebih rendah kafein daripada Robusta

Dibandingkan dengan varietas kopi lain seperti Robusta, Arabika umumnya memiliki kandungan kafein lebih rendah, sehingga rasa cenderung lebih ringan dan tidak terlalu pahit.

5. Sensitif terhadap penyakit dan iklim

Karena kualitas rasanya dan kebutuhan tumbuhnya, Arabika lebih rentan terhadap hama, penyakit tanaman, dan perubahan iklim dibandingkan kopi “kuat/tahan banting” lainnya, sehingga Arabika membutuhkan perhatian lebih dalam budidaya.

6. Banyak sub-varietas dan profil rasa berdasarkan asal

Sumber: food and agriculture organization (fao)