Hari Inovasi Indonesia 1 November: 9 Kebiasaan untuk Menjadi Lebih Kreatif
Inovasi tidak selalu soal teknologi besar, tetapi bisa berawal dari kebiasaan sederhana dan cara berpikir kreatif. --iStock--
MALANG, DISWAYMALANG.ID–Ketika mendengar kata inovasi, sebagian orang mungkin langsung terbayang teknologi mutakhir, para ilmuwan, atau perusahaan besar dengan terobosan spektakuler. Padahal, inovasi tidak selalu berkaitan dengan penemuan besar. Inovasi berawal dari cara berpikir terbuka serta kebiasaan kecil yang dilakukan setiap hari.
Pola pikir kreatif dan inovatif dapat tumbuh melalui rasa ingin tahu, keberanian untuk mencoba hal baru, dan kemampuan melihat peluang di balik tantangan.
Momentum Hari Inovasi Indonesia yang diperingati setiap 1 November menjadi pengingat bahwa ide-ide segar, sekecil apa pun, memiliki peran penting dalam mendorong kemajuan bangsa.
Untuk menumbuhkan semangat tersebut, ada kebiasaan-kebiasaan yang dapat membantu melatih pola pikir agar lebih inovatif setiap hari.
1. Jangan Takut Gagal
Kegagalan merupakan bagian penting dari proses kreatif. Forbes menuliskan, banyak inovator besar justru menemukan ide terbaiknya setelah melalui berbagai percobaan yang gagal.
Thomas Alva Edison, misalnya, melakukan ribuan percobaan sebelum berhasil menciptakan bola lampu pijar.
Kegigihan seperti ini menunjukkan bahwa kegagalan bukan akhir dari usaha, melainkan langkah menuju keberhasilan dan pembelajaran yang memperkuat pola pikir inovatif.
2. Biasakan Bertanya “Kenapa?” dan “Bagaimana kalau?”
Rasa ingin tahu adalah akar dari setiap inovasi. Pada laman resminya, Harvard Business Review menyatakan bahwa kebiasaan bertanya “kenapa” dan “bagaimana kalau” membantu seseorang melihat masalah dari sudut pandang baru.
Pertanyaan sederhana seperti “kenapa cara ini digunakan?” sering menuntun pada ide untuk memperbaikinya atau menemukan cara yang lebih efektif.
Dengan membiasakan diri berpikir kritis dan mempertanyakan hal-hal yang tampak biasa, peluang untuk menemukan gagasan kreatif pun akan semakin besar.
3. Catat Ide Kecil
Ide besar sering berawal dari catatan kecil yang sederhana. Menurut Psychology Today, kebiasaan mencatat membantu otak mengingat sekaligus mengembangkan ide secara lebih terstruktur.
Banyak kreator terkenal, seperti Leonardo da Vinci, selalu membawa buku catatan untuk menulis gagasan atau sketsa yang muncul tiba-tiba.
Dengan membiasakan diri mencatat, sekecil apa pun idenya, peluang melahirkan inovasi baru akan semakin terbuka.
4. Keluar dari Rutinitas
Kreativitas sering tumbuh saat seseorang berani keluar dari kebiasaan yang itu-itu saja. BBC Worklife menyatakan, perubahan kecil dalam rutinitas dapat merangsang otak untuk berpikir dengan cara baru.
Misalnya, mencoba jalur berbeda saat berangkat, mencicipi makanan yang belum pernah dicoba, atau mendengarkan genre musik lain.
Aktivitas sederhana semacam ini membantu membuka perspektif baru dan menumbuhkan ide-ide segar dalam keseharian.
5. Bergaul dengan Orang yang Berbeda Pandangan
Lingkungan yang beragam merupakan sumber inspirasi tanpa batas. Menurut World Economic Forum, berdiskusi dengan orang yang memiliki latar belakang dan sudut pandang berbeda dapat memperluas cara berpikir serta memicu munculnya ide baru.
Berinteraksi lintas bidang, mengikuti komunitas, atau berkolaborasi dengan orang di luar zona nyaman membantu melatih fleksibilitas berpikir.
Dari perbedaan pandangan inilah kreativitas sering menemukan bentuk terbaiknya. Mindset inovatif tidak lahir dari bakat semata, melainkan terbentuk melalui kebiasaan yang terus diasah setiap hari.
6. Menyingkirkan Gangguan Digital atau Memanfaatkannya secara Tepat
Batasi waktu Anda di depan layar atau matikan notifikasi ponsel untuk sementara waktu. Hal ini membantu meminimalkan konsumsi informasi pasif dan mengarahkan perhatian Anda pada aktivitas yang lebih produktif dan konstruktif.
Kebanyakan bermain digital dapat menghambat kreativitas karena membatasi waktu untuk bermain bebas dan imajinasi.
Namun, penggunaan digital yang tepat, seperti aplikasi edukatif atau alat kreatif, justru bisa meningkatkan kreativitas melalui inspirasi dan kolaborasi.
7. Mengatur Waktu Istirahat dan Meditasi
Jangan pula meremehkan kekuatan istirahat. Mengambil jeda sejenak untuk melamun atau sekadar bersantai memungkinkan otak Anda memproses informasi dan membuat koneksi ide secara tidak sadar.
Lebih bagus lagi ditambah beberapa menit meditasi setiap hari. Hal itu dapat membantu menenangkan "obrolan" mental dan memberikan ruang bagi ide-ide baru untuk muncul.
Jeff Bezos, pendiri Amazon dikenal memprioritaskan tidur malam selama delapan jam penuh. Ia meyakini tidur yang cukup sangat penting untuk pengambilan keputusan yang berkualitas tinggi dan berpikir jernih –kunci dalam menjalankan perusahaan sebesar Amazon.
8. Membaca Secara Luas dan Mengamati
Membaca buku, artikel, atau bahkan topik di luar bidang keahlian Anda akan memperkaya pengetahuan Anda dan menyediakan "titik-titik" baru untuk dihubungkan dalam proses berpikir kreatif.
Identik dengan membaca adalah mengamati orang-orang di tempat umum atau detail alam di sekitar Anda. Kegiatan itu dapat memicu rasa ingin tahu dan membantu Anda melihat dunia dari perspektif yang berbeda.
Sir Isaac Newton, pengamatannya terhadap apel yang jatuh dari pohon membawanya pada pemahaman dan perumusan hukum gravitasi universal. Pengamatan sederhana ini mengubah cara manusia memahami fisika dan alam semesta.
9. Berpikir Out of The Box
Berpikir out of the box adalah cara berpikir kreatif yang tidak konvensional, keluar dari kebiasaan, dan melihat masalah dari sudut pandang baru untuk menemukan solusi yang tidak terduga.
Ini adalah metode berpikir bebas dan inovatif yang mendorong seseorang untuk keluar dari batasan-batasan mental yang ada, baik itu batasan diri sendiri maupun batasan cara pikir umum.
Contoh berpikir out of the box dalam bidang pemasaran: Kampanye Coca-Cola "Share a Coke" yang mencetak nama-nama individu pada botol, untuk membuat konsumen merasa lebih terhubung secara pribadi dengan produk.
Sumber: harian.disway.id
