1 tahun disway

Hari Kucing Nasional 29 Oktober: 9 Peran Penting Si Meong dalam Menjaga Ekosistem

Hari Kucing Nasional 29 Oktober: 9 Peran Penting Si Meong dalam Menjaga Ekosistem

--foto: unair.ac.id

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Setiap tanggal 29 Oktober, dunia memperingati Hari Kucing Nasional (National Cat Day). Sebuah momen untuk menghargai kehadiran kucing dalam kehidupan manusia dan lingkungan.

Hari ini pertama kali dicanangkan di Amerika Serikat pada tahun 2005 oleh Colleen Paige. Seorang pakar perilaku hewan untuk meningkatkan kesadaran tentang kesejahteraan dan perlindungan kucing. Terutama kucing jalanan dan terlantar.

Namun, lebih dari sekadar peliharaan yang lucu, kucing memiliki peran besar dalam ekosistem. Mulai dari pengendalian populasi hama hingga menjaga keseimbangan alam.

Sejak ribuan tahun lalu, manusia dan kucing telah hidup berdampingan. Bukti arkeologis menunjukkan bahwa hubungan ini dimulai di Mesir kuno sekitar 4.000 tahun lalu. Ketika kucing dijinakkan untuk melindungi persediaan gandum dari tikus.

Dalam rangka memperingati Hari Kucing Nasional 2025, berikut sembilan peran penting si meong dalam menjaga keseimbangan ekosistem di sekitar kita.

1. Pengendali Hama dan Pengerat 

Kucing dikenal sebagai predator alami tikus dan mencit. Di lahan pertanian maupun perkotaan, mereka membantu mengendalikan populasi hama yang merusak hasil panen dan menularkan penyakit.

Kucing di lingkungan pertanian dapat menurunkan tingkat kerusakan hasil panen hingga 30% melalui kontrol alami terhadap pengerat.

2. Menjaga Rantai Makanan sebagai Predator Menengah

Kucing domestik tergolong mesopredator, pemangsa tingkat menengah yang menjaga populasi mangsa kecil tetap seimbang. Mereka membantu mencegah ledakan populasi hewan kecil seperti burung kecil, kadal, atau serangga besar.

3. Mengontrol Dampak Spesies Invasif

Kucing di beberapa area ekosistem membantu menekan populasi spesies invasif. Seperti tikus Norwegia atau tikus rumah, yang dapat merusak lingkungan dan mengancam satwa endemik.

Namun, kontrol harus dilakukan hati-hati agar tidak menimbulkan efek negatif terhadap spesies asli. 

4. Pengaruh terhadap Keanekaragaman Hayati

Kucing yang hidup bebas (free-roaming cats) terbukti memengaruhi populasi burung dan mamalia kecil di kawasan urban.

Menurut studi, aktivitas kucing memengaruhi perilaku burung hingga 30% di area perkotaan. Artinya, keseimbangan populasi satwa liar juga turut bergantung pada perilaku kucing dan tanggung jawab pemiliknya.

5. Berperan dalam Siklus Ekologis Vegetasi

Dengan memangsa hewan pemakan tumbuhan (herbivora), kucing secara tidak langsung membantu regenerasi tanaman. Sekaligus mencegah kerusakan vegetasi akibat populasi hewan herbivora yang berlebihan. Dampak ini turut menjaga struktur ekosistem dan siklus nutrisi tanah.

6. Indikator Ekologi dan Pemantauan Lingkungan

Dalam penelitian ekologi, kucing kadang digunakan sebagai indikator keberadaan fauna di suatu area. Spesies mangsa yang diburu kucing dapat memberi informasi tentang keanekaragaman hayati lokal.

7. Membantu Mengendalikan Penyakit Menular

Sumber: catschef.com