1 tahun disway

14 Oktober Hari Penglihatan Sedunia, Berikut 9 Inovasi Teknologi Pengobatan Gangguan Mata!

14 Oktober Hari Penglihatan Sedunia,  Berikut 9 Inovasi Teknologi Pengobatan Gangguan Mata!

--foto: aoa.org

OPTOMAP memungkinkan pengambilan gambar retina secara menyeluruh. Hingga mencakup 80% area retina, dibandingkan dengan pemeriksaan konvensional yang hanya mencapai 15%.

Teknologi ini sangat membantu dalam deteksi dini ablasi retina, tumor intraokular, serta degenerasi makula perifer. Pemeriksaan berlangsung cepat, tidak menyakitkan, dan tidak membutuhkan pelebaran pupil, sehingga nyaman bagi pasien.

Inovasi ini sangat penting untuk pemeriksaan massal di komunitas, terutama dalam program skrining penyakit mata nasional.

6. Topografi Kornea 3D dan Pemetaan Gelombang Aberrasi

Topografi kornea 3D memungkinkan pemetaan bentuk permukaan kornea dengan presisi tinggi. Teknologi ini penting dalam diagnosis astigmatisme, keratokonus, dan perencanaan operasi LASIK.

Inovasi terbaru memungkinkan analisis hingga tingkat mikrometer dan memetakan gelombang aberasi, yaitu distorsi halus yang menyebabkan penglihatan kabur.

Data ini kemudian diolah untuk membuat lensa kustom yang disesuaikan dengan anatomi unik setiap pasien.

7. Scanning Laser Ophthalmoscopy (SLO) & Adaptive Optics

SLO adalah teknologi pencitraan retina menggunakan sinar laser yang mampu menghasilkan gambar dengan kontras tinggi. Bahkan pada lapisan retina terdalam.

Ketika digabungkan dengan adaptive optics, teknologi ini mampu menyesuaikan distorsi optik alami mata sehingga menghasilkan citra ultra-detail hingga pada tingkat sel fotoreseptor individu.

Teknologi ini membantu peneliti memahami mekanisme penyakit retina secara lebih mendalam, serta menjadi dasar pengembangan terapi regeneratif mata di masa depan.

8. Model Fondasi Multimodal di Ophthalmic Imaging

Dengan kemajuan machine learning, kini dikembangkan model multimodal seperti EyeFound. Yang mampu memproses berbagai jenis citra medis (fundus, OCT, slit-lamp) dalam satu sistem terpadu.

Artinya, satu model AI dapat melakukan berbagai tugas diagnostik, mulai dari mendeteksi kelainan. Kemudian menjawab pertanyaan medis berbasis gambar, hingga memprediksi progresi penyakit.

Teknologi ini akan mempercepat proses diagnosis serta mengurangi kesalahan manusia dalam interpretasi hasil.

 

9. Sistem Telemedicine Berbasis AI: PerceptronCARE

PerceptronCARE adalah sistem deep learning yang memungkinkan pemeriksaan retina jarak jauh dengan hasil yang cepat. Pasien cukup memotret retina melalui kamera khusus, dan hasil analisis otomatis dikirim ke dokter mata. Teknologi ini dinilai sangat efektif dalam deteksi retinopati diabetik penyebab kebutaan terbesar kedua di dunia.

Selain cepat dan efisien, sistem ini juga membuka peluang besar bagi negara berkembang. Terutama untuk memperluas layanan pemeriksaan mata tanpa harus membangun banyak fasilitas fisik baru.

Sumber: aoa.or