1 tahun disway

9 Oktober Hari Pos Sedunia, Jejak Surat dari Bern ke Dunia Digital Kini

9 Oktober Hari Pos Sedunia, Jejak Surat dari Bern ke Dunia Digital Kini

Ilustrasi kotak pos--iStockphoto

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Lebih dari satu abad lalu, tepatnya pada 9 Oktober 1874, sekelompok negara berkumpul di Bern, Swiss, menandatangani sebuah perjanjian. Perjanjian yang melahirkan Universal Postal Union (UPU) tonggak awal sistem pos internasional modern.

Langkah ini bukan hanya tentang mengirim surat lintas negara. Tetapi tentang menyatukan dunia lewat komunikasi dan rasa saling terhubung.

Sejak 1969, tanggal bersejarah itu resmi diperingati sebagai Hari Pos Sedunia (World Post Day). Penetapan dilakukan  dalam Kongres UPU ke-16 di Tokyo, Jepang.

Sejak itu pula, setiap tanggal 9 Oktober menjadi momentum bagi negara-negara anggota untuk menghargai peran penting layanan pos dalam kehidupan masyarakat.

Makna di Era Digital: Dari Surat ke Logistik Global

Dunia mungkin telah berubah. Surat-surat kini tergantikan oleh pesan instan dan e-mail. Namun, layanan pos tidak pernah kehilangan relevansinya.

Di tengah derasnya arus digitalisasi, pos justru bertransformasi menjadi tulang punggung logistik dan e-commerce dunia.

Ia hadir di tempat di mana sinyal internet sulit menjangkau, menjadi penghubung antara pusat ekonomi modern dan pelosok desa yang masih hidup dalam ritme tradisional.

Banyak kantor pos kini berfungsi sebagai pusat layanan publik multifungsi mengurus pengiriman barang, dokumen resmi, transaksi keuangan. Hingga, pembayaran daring.

Pos tidak hanya mengantarkan surat, tapi juga menyalurkan kepercayaan dan harapan dari satu titik ke titik lain di peta kehidupan manusia.

Tema Hari Pos Sedunia 2025: “Local Services, Reach Global

Mengutip PBB (un.org), tema Hari Pos Sedunia tahun 2025 adalah “Local Services, Reach Global” dengan tagar resmi #PostForPeople.

Tema ini menyoroti kekuatan pos yang tumbuh dari komunitas lokal namun berdampak global menyentuh kehidupan jutaan orang yang belum memiliki akses internet. Juga, membuka pintu inklusi digital, dan memperkuat ekonomi berbasis komunitas.

Melalui jaringan yang menjangkau hingga pelosok negeri, pos menjadi jembatan bagi mereka yang terpisah jarak dan teknologi.

Ia memastikan setiap paket, surat, dan layanan keuangan dapat sampai ke tangan penerima tidak peduli seberapa terpencil lokasi mereka.

Lebih dari Sekadar Surat: Semangat yang Terus Hidup

Setiap tahun, lebih dari 150 negara memperingati Hari Pos Sedunia dengan cara yang beragam yakni pameran filateli, penghargaan bagi pekerja pos. Hingga promosi layanan digital yang inovatif.

Sumber: www.un.org