22 Agustus Juga Hari Internasional untuk Mengenang Korban Kekerasan Agama, Momentum Global Menolak Intoleransi
Peserta acara “Kerukunan Antar Umat Beragama: Menerapkan Agenda Transformatif Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”, yang diselenggarakan bersama oleh Aliansi Peradaban Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNAOC) dan Komite LSM Keagamaan (2016).--un.org
Fenomena ini memperlihatkan bahwa peringatan 22 Agustus bukanlah sekadar seremonial, melainkan seruan global untuk bergerak bersama.
Dunia diminta tidak hanya mengecam, tetapi juga memberi dukungan nyata bagi para korban dan keluarga mereka.
Momentum untuk Solidaritas Global
Hari ini juga berdekatan dengan 21 Agustus, Hari Internasional Mengenang Korban Terorisme, sehingga keduanya menjadi rangkaian refleksi atas penderitaan manusia akibat kekerasan ekstremis.
BACA JUGA:21 Agustus Juga Hari Peringatan Korban Terorisme, dari Luka Mendalam Menuju Solidaritas Global
Melalui peringatan ini, PBB mengingatkan bahwa negara memiliki tanggung jawab utama dalam menjamin perlindungan terhadap warganya, termasuk kebebasan untuk menjalankan agama atau keyakinan tanpa rasa takut.
Peringatan 22 Agustus seharusnya menjadi momentum untuk memperkuat dialog antaragama, memperluas pendidikan HAM, dan membangun masyarakat yang lebih toleran, damai, serta berkeadilan.
Sumber: www.un.org
