23 Juni Memperingati Hari Janda Internasional, Bermula dari Kisah Seorang Ibu dari India
Ilustrasi memperingati Hari Janda internasional--pixabay
Melalui kampanye tahunan ini, berbagai organisasi hak asasi manusia, LSM, pemerintah, dan komunitas lokal didorong untuk:
- Meninjau ulang kebijakan sosial dan hukum yang tidak adil terhadap janda.
- Meningkatkan kesadaran publik tentang perjuangan mereka.
- Membangun sistem dukungan sosial seperti pelatihan kerja, bantuan hukum, dan perlindungan dari kekerasan.
Berbagai kegiatan edukatif dari seminar, lokakarya, hingga kampanye sosial digital yang diadakan untuk memperkuat suara janda dan membuka ruang dialog.
Lebih dari sekadar empati, peringatan ini menuntut tindakan nyata. Negara dan masyarakat diharapkan bisa memandang janda bukan sebagai kelompok lemah, tetapi sebagai perempuan kuat yang layak mendapatkan hak, perlindungan, dan kesempatan hidup yang adil.
Janda bukan aib. Mereka adalah simbol kekuatan yang pantas mendapat tempat di tengah masyarakat yang beradab.
Sumber: rri.co.id
