1 tahun disway

FTUB Kembangkan Sistem Digital Pelestarian Kayutangan, Arsitektur Warisan Malang Kini Bisa Diakses Online

FTUB Kembangkan Sistem Digital Pelestarian Kayutangan, Arsitektur Warisan Malang Kini Bisa Diakses Online

Tim Anggota Program Pengembangan Potensi Sistem Informasi Digital dalam Menjaga Kebertahanan Identitas Lokal Kampung Kayutangan Bersejarah” ini dipimpin oleh Dr. Eng. Ar. Ir. Herry Santosa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng.--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID—Fakultas Teknik Universitas Brawijaya (FTUB) melalui tim dosen dan mahasiswa Departemen Arsitektur berhasil mengembangkan sistem informasi digital untuk mendukung pelestarian kawasan Kampoeng Heritage Kayutangan di Kota Malang. Inovasi ini merupakan bagian dari program Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) yang didanai Hibah BPPM FTUB DIPA 2025.

Program bertajuk “Pengembangan Potensi Sistem Informasi Digital dalam Menjaga Kebertahanan Identitas Lokal Kampung Kayutangan Bersejarah” ini dipimpin oleh Dr. Eng. Ar. Ir. Herry Santosa, S.T., M.T., IPM., ASEAN Eng., bersama anggota tim Dr. Eng. Ar. Novi Sunu Sri Giriwati, S.T., M.Sc., IAI.

Kegiatan ini berfokus pada penerapan teknologi digital mutakhir, seperti kamera 360°, pemodelan 3D, serta sistem informasi berbasis Android untuk mendokumentasikan dan memetakan bangunan bersejarah di kawasan heritage Kayutangan.

“Digitalisasi ini bukan hanya sekadar dokumentasi, tetapi upaya nyata untuk melestarikan nilai-nilai budaya lokal. Sekaligus mendorong pengembangan pariwisata berkelanjutan berbasis teknologi dan masyarakat,” ujar Dr. Herry Santosa, Senin (3/11).

Menurutnya, digitalisasi data sejarah dan arsitektur bangunan merupakan langkah strategis dalam menjaga identitas lokal di tengah arus modernisasi dan perkembangan kota.

Tim FTUB juga mengadopsi pendekatan Community Based Tourism (CBT) dengan melibatkan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dan warga sekitar agar turut berperan dalam pengelolaan serta promosi wisata budaya Kayutangan.

Hasil dari program ini mencakup dokumentasi digital yang telah didaftarkan ke Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) serta publikasi ilmiah yang memperkuat kontribusi akademik FTUB dalam bidang arsitektur dan pelestarian budaya. Data visual yang dihasilkan akan diintegrasikan ke dalam platform sistem informasi digital heritage yang bisa diakses oleh masyarakat, peneliti, dan wisatawan.

Berhasil Identifikasi Lebih dari 10 Bangunan Bersejarah

Selain itu, tim berhasil mengidentifikasi lebih dari sepuluh bangunan bersejarah penting, di antaranya Rumah D’Penghulu, Rumah 1870, Gubug Ningrat, dan Rumah Jengki. Setiap objek dilengkapi dengan narasi sejarah serta dokumentasi visual yang akan menjadi dasar pengembangan aplikasi interaktif wisata sejarah Kayutangan di masa depan.

Program ini menjadi bagian dari roadmap Laboratorium Seni dan Desain Arsitektur FTUB sejak 2019, yang berfokus pada Geo-Historic Urban Landscape, Heritage Building Information Modeling (HBIM), serta virtual tourism berbasis Augmented Reality (AR) dan Storymaps.

Melalui inovasi ini, FTUB menegaskan komitmennya dalam menghadirkan solusi riset berbasis teknologi untuk pelestarian budaya lokal. Sekaligus memperkuat kolaborasi antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat.

“Pelestarian budaya kini tidak lagi hanya berbicara masa lalu, tetapi juga masa depan. Dengan teknologi digital, warisan Kayutangan dapat dikenali lintas generasi,” pungkas Dr. Herry. 

Sumber: