Wow! Di Grup WA 'Mas Menteri Core' Nadiem Makarim Ada Najeela Shihab, Apa yang Dibahas?
Pendiri Sekolah Cikal, Najeela Shihab, disebut berada dalam satu grup WhatsApp (WA) 'Mas Menteri Core Team' yang dibentuk oleh eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. dok: tangkapan layar instagram @najeelashihab--
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Pendiri Sekolah Cikal, Najeela Shihab, disebut berada dalam satu grup WhatsApp (WA) 'Mas Menteri Core Team' yang dibentuk oleh eks Mendikbudristek Nadiem Makarim. Hal itu disampaikan oleh pengacara Nadiem, Tabrani Abby, dalam konferensi pers yang di Jakarta, pada Senin, 27 Oktober 2025.
Tabrani Abby menjelaskan, awalnya terdapat dua grup WA yang dibentuk oleh Nadiem Makarim. Yakni Edu Org dan Education Council. Setelah itu, Nadiem bertemu dengan Presiden ke-7 RI Joko Widodo dan diberikan informasi bahwa dirinya akan dilantik menjadi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
"Atas dasar itulah maka Pak Nadiem mengumpulkan orang-orang yang ekspert di bidang itu untuk sekedar mempersiapkan atau membuat gagasan serta hal yang terkait dengan arahan Pak Jokowi," ujar Abby, saapan karibnya.
"Terutama dalam konsep Nawacita, kemudian program Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 5 tahun ya 2019-2024," sambungnya.
Setelah melakukan pertemuan dengan ayah Gibran Rakabuming Raka itu, lanjut Abby, Nadiem membentuk grup WA 'Mas Menteri Core'. Grup tersebut dibuat untuk menindaklanuti arahan Presiden Jokowi.
Abby menuturkan, grup WA 'Mas Menteri Core Team' merupakan hasil gabungan dari dua grup sebelumnya yang telah dibentuk lebih dulu (Edu Org dan Edu Council). Di dalam grup tersebut terdapat beberapa pakar hingga ahli yang menekuni bidang terkait.
Termasuk ada mantan stafsus Nadiem: Fiona Handayani dan Jurist Tan, hingga Najeela Shihab selaku pakar pendidikan. "Di situ ada Jurist Tan, ada Fiona, ada Najeela, dan lain-lain ya yang sebenarnya membahas hal yang sama," kata Abby.
"Grup dibuat untuk menjadi forum diskusi dan tempat brainstorming dalam menyiapkan strategi kebijakan pendidikan," sambungnya.
Abby menuturkan, percakapan yang ada di grup itu berisi ide terkait dengan visi kebijakan pendidikan, apabila nantinya Nadiem Makarim resmi ditunjuk sebagai menteri.
Abby menambahkan, diskusi dalam grup tersebut juga membahas paradigma baru dalam asesmen pendidikan, upaya penyederhanaan beban administrasi guru, serta rencana pemanfaatan teknologi digital.
Dia juga menegaskan, tidak ada pembahasan khusus mengenai pengadaan Chromebook di dalam grup tersebut. "Konteksnya itu sebenarnya soal bagaimana menciptakan sesuatu sistem pendidikan yang didukung dengan teknologi awalnya seperti itu. Jadi tidak ada juga soal harus menggunakan Chrome atau juga untuk mengadakan Chromebook seperti itu," tukasnya.
Semua yang ada di grup itu, termasuk Najeela, aktif memberikan gagasan dan masukan terkait pendidikan kepada Nadiem Makarim --selaku menteri pendidikan saat itu.
Namun demikian, Abby tidak menjelaskan secara detail mengenai ide dan masukan yang disampaikan oleh Najelaa, yang juga dikenal sebagai kakak dari jurnalis Najwa Shihab.
"Tapi yang saya tahu Najeela itu kan memang memberikan gagasan atau masukan kepada kementerian ya. Jadi beliau tuh sudah banyak juga membantu kementerian pendidikan untuk memberikan gagasan terkait dengan pendidikan di Indonesia seperti itu," urainya.
"Nah kalau soal itu (masukan) nanti kita sampaikan berikutnya, kita harus cek lagi di WhatsApp, itu kan ada seribu lembar kita print semuanya. Tapi kapan-kapan boleh juga kita kasih ke pers ya. Tapi nanti ya kalau ada momen yang tepat lah," sambungnya.
Sumber: disway news network
