1 tahun disway

9 Oktober Juga Memperingati Geger Pecinan yang Mengubah Sejarah Jawa

9 Oktober Juga Memperingati Geger Pecinan yang Mengubah Sejarah Jawa

--Wikipedia

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Di bawah langit kelabu Batavia pada 9 Oktober 1740, suara tembakan dan jeritan menggema di antara tembok-tembok Pecinan.

Hari itu, darah mengalir di jalanan kota yang menjadi pusat kekuasaan VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie) perusahaan dagang Belanda yang kala itu berkuasa atas Nusantara.

Krisis ekonomi yang melanda Batavia sejak akhir abad ke-17 membuat VOC menerapkan kebijakan kejam terhadap komunitas Tionghoa.

Pajak tinggi, izin tinggal berbayar, dan razia besar-besaran menciptakan tekanan sosial yang tak terbendung.

Pada Februari 1740, ratusan warga Tionghoa ditangkap di Tanjung Priok dan Bekasi, sebagian bahkan diasingkan ke Sri Lanka.

Kemarahan pun memuncak. Seorang pemimpin Tionghoa, Kapitan Sepanjang (Tay Wan Soey), menggerakkan perlawanan bersenjata.

Ribuan warga Tionghoa dan sebagian pribumi bergabung melawan pasukan VOC.

Namun, pada 10 Oktober 1740, Gubernur Jenderal Adriaan Valckenier memerintahkan pembantaian massal.

Dalam dua hari, 7.000 hingga 10.000 jiwa tewas sebuah genosida yang dikenang dengan nama Geger Pecinan, tragedi paling berdarah dalam sejarah kolonial Batavia.

BACA JUGA:9 Oktober Hari Pos Sedunia, Jejak Surat dari Bern ke Dunia Digital Kini

Gelombang Pelarian: Dari Batavia ke Tanah Jawa

Setelah pembantaian itu, sebagian besar penyintas Tionghoa melarikan diri ke arah timur, menuju Jawa Tengah. Mereka mencari perlindungan dan sekutu.

Di sanalah mereka menemukan tangan terbuka dari Kerajaan Mataram yang saat itu dipimpin oleh Sunan Pakubuwana II di Keraton Kartasura.

Awalnya, aliansi terbentuk. Pasukan Tionghoa dan Mataram bersekutu untuk melawan kekejaman VOC. Namun hubungan itu tidak bertahan lama.

Ketika tekanan politik dan militer meningkat, Pakubuwana II justru berbalik arah, menyatakan dukungan kepada VOC pada tahun 1742. Keputusan itu menjadi titik balik yang fatal.

Kemarahan yang Membakar Kartasura

Sumber: rri.co.id