1 tahun disway

9 Oktober Juga Memperingati Geger Pecinan yang Mengubah Sejarah Jawa

9 Oktober Juga Memperingati Geger Pecinan yang Mengubah Sejarah Jawa

--Wikipedia

Kabar pengkhianatan Mataram menyulut bara amarah di kalangan pasukan Tionghoa dan rakyat Jawa yang telah lama menderita di bawah penindasan. Mereka bersatu dalam perlawanan besar-besaran.

Pertempuran sengit terjadi di Boyolali, Teras, Mojosongo, dan Ngasem. Pertahanan Kartasura mulai runtuh.

Pejabat Belanda Van Hohendroff mendesak Sunan agar melarikan diri, namun para bangsawan lokal seperti Tumenggung Wirajaya dan Citrasoma memohon agar tetap bertahan.

Sayangnya, keputusan itu terlambat. Pasukan pemberontak menyerbu Keraton Kartasura, merampas emas, perak, dan barang-barang berharga. Pakubuwana II bersama Van Hohendroff melarikan diri dalam kekacauan.

Kartasura yang pernah menjadi pusat kejayaan Mataram Islam kini tinggal puing.

Peristiwa ini menandai kejatuhan politik dan spiritual Mataram, serta menjadi simbol bagaimana kesewenang-wenangan kolonial dan pengkhianatan kekuasaan dapat menghancurkan tatanan sebuah kerajaan.

Warisan Sejarah: Luka yang Tak Pernah Sembuh

Geger Pecinan tidak sekadar catatan tentang pemberontakan etnis Tionghoa terhadap VOC.

Ia adalah potret tentang ketidakadilan, ketakutan, dan perjuangan manusia melawan sistem yang menindas.

Dari Batavia hingga Kartasura, api perlawanan dan duka membentuk babak penting dalam sejarah Indonesia mengingatkan bahwa kekuasaan tanpa keadilan hanya akan menumbuhkan kehancuran.

Sumber: rri.co.id