Mau Coba-Coba Ikut Event Fun Sport? Ini 9 Tips Agar Tak Langsung Tumbang Setelah Garis Start!
Ilustrasi Acara Marathon / Fun Run-Freepik -
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Libur panjang bukan hanya soal jalan-jalan atau istirahat di rumah. Banyak yang mulai melirik event lari seperti fun run 5K, 10K, bahkan half marathon sebagai cara unik menikmati long weekend.
BACA JUGA:Wuih, Long Weekend Dipenuhi Agenda Ngalam Tahes, dari Gowes, Fun Run sampai Body Contest!
Kegiatan ini menyenangkan sekaligus menantang: ada nuansa kompetisi, ada juga kebersamaan yang tak bisa ditemukan di treadmill atau jogging harian dan bonusnya juga bisa dapatkan hadiah sampai berjuta - juta rupiah.
Tapi, lari saat lomba bukan cuma soal kuat dan cepat. Banyak pelari kelelahan di tengah jalan atau gagal menikmati acara karena
tidak tahu cara mengatur langkah dan energi secara teknis. Inilah yang sering luput: bagaimana mengelola pace, kapan waktu terbaik minum, bagaimana cara menikung, hingga teknik napas yang tepat.
Berikut sembilan tips yang krusial untuk dilakukan jika mau ikuti even marathon / fun run di long weekend ini!
1. Gunakan Negative Split, Bukan Lari Ngebut Sejak Awal
Banyak pelari terjebak atmosfer euforia di garis start, lalu memaksakan kecepatan tinggi sejak awal. Padahal, strategi terbaik adalah negative split, yaitu berlari lebih lambat di paruh pertama lalu menambah kecepatan secara bertahap di paruh kedua.
BACA JUGA:Mei Banyak Long Weekend Nih! Waktunya Tingkatkan Pace Lari, Bukan Cuma Rebahan!
Contohnya, pada lari 10K, bisa dibuka dengan pace 7:30 menit/km selama 5 km pertama, lalu naikkan bertahap menjadi 6:45–7:00 di sisa jarak. Metode ini membantu tubuh beradaptasi dengan ritme perlahan, menghindari kelelahan dini, dan memungkinkan sprint ringan di kilometer terakhir jika kondisi tubuh masih stabil.
2. Atur Ritme Napas dengan Pola 3:2 atau 2:2 Sesuai Intensitas
Teknik pernapasan bisa menjadi penentu antara lari nyaman dan lari ngos-ngosan. Pola napas 3:2 (tiga langkah tarik napas, dua langkah hembuskan) cocok untuk pace ringan seperti saat fun run atau warming up. Sedangkan pola 2:2 digunakan saat pace meningkat di tengah hingga akhir lomba.
Mengatur napas ini penting untuk menyinkronkan kerja paru-paru dan kaki. Selain menjaga oksigen tetap masuk secara stabil, pernapasan teratur mencegah stitch (nyeri tajam di perut samping) yang sering menyerang pelari pemula saat napas tak terkendali.
3. Manfaatkan Zona Shading untuk Hemat Energi
Sumber: reddit
