Godzilla x Kong:Supernova, Sudah Resmi Diumumkan Dalam Tahap Produksi!
Godzilla x Kong ; Supernova Siap Buat Ledakan di Bioskop-pinterest-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Mereka kembali. Lebih besar. Lebih panas. Dan lebih siap menghancurkan apa pun yang menghalangi.
BACA JUGA:Video Game Godzilla Akan Kembali Ke Hadapan Para Penggemar dengan Versi Konsol
Setelah sukses meledakkan box office lewat Godzilla x Kong: The New Empire tahun lalu, Warner Bros. dan Legendary Pictures tidak mau menunggu terlalu lama. Mereka resmi memulai produksi film ke-6 dari semesta Monsterverse dengan judul yang tak kalah meledak-ledak: Godzilla x Kong: Supernova. Film ini bakal mendarat di bioskop pada (26/4) 2027.
Apakah benar Godzilla dan Kong bakal bekerja sama lagi? Atau justru adu jotos dulu sebelum sadar ada ancaman lebih besar?
Buat pecinta film monster, ini bukan sekadar tontonan. Ini momen. Dan mulai sekarang, momen itu sudah dimulai.
1. Judul yang Meledak Seperti Bintangnya
Nama "Supernova" dalam judul bukan sekadar keren-kerenan. Dalam dunia astronomi, supernova adalah ledakan besar yang menandai akhir hidup sebuah bintang besar. Energi yang dilepaskan luar biasa. Kalau itu diterjemahkan ke Monsterverse, bisa jadi ini pertarungan paling destruktif antara para Titan. Lebih besar dari yang pernah terjadi sebelumnya.
Dan ini juga jadi simbol. Bisa jadi salah satu Titan akan mengakhiri perjalanannya. Atau, dunia yang selama ini kita kenal di Monsterverse akan hancur total untuk membuka era baru. Apapun maknanya, satu hal pasti: skala konfliknya akan sangat besar.
2. Lokasi Syuting yang Eksotis dan Legendaris
Queensland, Australia, kembali jadi tuan rumah produksi Monsterverse. Lokasi ini sebelumnya juga digunakan untuk syuting Godzilla vs. Kong (2021). Alam liar Australia menawarkan latar yang pas untuk pertempuran raksasa dan kehancuran massal.
Dengan dukungan visual efek mutakhir, lokasi nyata ini akan diolah jadi markas Monarch, zona perang para Titan, atau bahkan latar untuk kemunculan Titan baru. Siapkan diri melihat hutan hujan berubah jadi medan perang dan gurun pasir jadi lautan magma.
3. Sutradara Baru, Gaya Baru
Grant Sputore dipercaya memimpin proyek besar ini. Namanya mungkin belum sepopuler sineas blockbuster lain, tapi film sebelumnya, I Am Mother, membuktikan dia punya sentuhan unik dalam menyajikan fiksi ilmiah yang kelam dan emosional.
Kehadiran Sputore bisa jadi angin segar. Alih-alih sekadar pertarungan destruktif, mungkin film ini akan menyelipkan sisi manusia, drama, bahkan eksistensialisme seperti film monster era Showa dulu. Kita tunggu kejutan dari kursi sutradara.
Sumber: people.com
