Berkat Bantu Warga Olah Sampah, Mahasiswa UMM Ini Lulus tanpa Skripsi

Berkat Bantu Warga Olah Sampah,  Mahasiswa UMM Ini Lulus tanpa Skripsi

Mahasiswa UMM Lulus tanpa skripsi--UMM

LOWOKWARU , DISWAYMALANG.COM- Berkat keunggulan dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat,  mahasiswa Ekonomi Syariah Fakultas Agama Islam (FAI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Mohammad Zinedyne Zidane sukses lulus kuliah tanpa skripsi. Dia bukan saja  membantu warga Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Malang bisa mengolah sampah organik, menjadi usaha yang menghasilkan uang. Zidane juga mampu menulis artikel tentang kegiatannya itu menjadi jurnal ilmiah. 

Hebatnya, jurnal tulisan Zidane bisa masuk portal jurnal yang dikelola Kemendikbud, yaitu Sinta (Science and Technology Index). Jurnal Zidane dengan judul "Pengelolaan Sampah Organik melalui Budidaya Maggot Black Soldier Fly" itu masuk katagori Sinta 2, level tertinggi ke-2 dari enam level Sinta, yang menunjukkan kualitas jurnal Zidane tergolong unggul. 

Bukan hanya itu, jurnal Zidane juga emenangkan juara dua dalam East Java Economic (Ejavec) Forum. Ejavec Forum adalah forum untuk membahas perekonomian Jawa Timur dengan presentasi jurnal, dan diikuti para akademisi dan pakar. 

Keunggulan Zidane itu mendapat apresiasi dari UMM, dengan memberi penghargaan bisa lulus tanpa harus menulis skripsi kagi. "Terimakasih banyak saya sampaikan ke dua pembimbing saya Dr. Rahmad Hakim, S.Hi, M.MA, dan Afifah Nur Millatina, SE, M.SEI.,” katanya.

Dia lantas memaparkan,  semua itu berawal dari program pengabdian masyarakat (PMM) yang dia lakukan di Desa Sumbersuko, Kecamatan Wagir, Malang. Saat proses identifikasi, dia mendapati bahwa masalah warga setempat adalah kesulitan mengolah sampah organik. Akhrinya dia dan tim memberikan solusi dengan mengolah sampah organik melalui budidaya magot.

Mereka memberikan berbagai pelatihan dan pendampingan agar para warga bisa melakuaknnya secara mandiri usai timnya menyelesaikan program pengabdian.

“Dari magot tersebut akhirnya sampah organik warga bisa terurai bahkan warga dapat mengolah lagi menjadi pupuk dan  pakan ternak. Pupuk dan pakan ternak ini bisa menjadi peluang usaha bernilai ekonomis bagi warga. Hal itu tentu membuat saya bangga karena bisa bermanfaat bagi sesama,” jelasnya menambahkan.

Ide budidaya magot itu juga berhasil mengantarkan Zidane  menjadi juara business plan tingkat nasional. Ia meraih juara dua dalam Ejavec dan mengalahkan peserta lain dari berbagai daerah di Indonesia. “Dari keberlanjutan dan prestasi yang saya tersebut akhirnya, saya tidak menggunakan skripsi untuk syarat kelulusan. Namun menggunakan prestasi dan jurnal sehingga bisa lulus tanpa skripsi,” katanya. (*)

Sumber: umm