1 tahun disway

Baru Pertama Kali Kerja dan Diajak Ikut Fine Dining? Ini Caranya Agar Professional di Mata Klien!

Baru Pertama Kali Kerja dan Diajak Ikut Fine Dining? Ini Caranya Agar Professional di Mata Klien!

Ilustrasi Peralatan Makan dan Minum Fine Dining-pinterest - Johanne Simpson-

MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Pertama kali masuk dunia kerja, tak hanya soal bisa adaptasi dengan budaya kantor atau menyelesaikan tugas tepat waktu.

Ada hal-hal non-teknis yang juga jadi penilaian—salah satunya kemampuan menjaga etiket saat makan bersama, terutama di acara makan resmi atau fine dining.

Beberapa karyawan baru mungkin kaget saat tahu mereka harus makan siang atau makan malam bersama klien, atasan, atau rekan senior di restoran dengan standar internasional.

Kasus seperti itu bukan cuma terjadi di perusahaan multinasional. Perusahaan lokal yang punya mitra dari luar negeri pun kerap menjadikan fine dining sebagai ajang membangun hubungan profesional. Oleh karena itu, memahami etiket dasar seperti urutan alat makan, cara membaca tata meja, penggunaan serbet, hingga urutan menyantap hidangan jadi penting—bukan untuk gaya-gayaan, tapi agar tidak kikuk, tidak merusak kesan, dan tetap terlihat profesional!

1. Banyak Sendok dan Garpu? Urutan Pakainya Ada Aturannya

Saat duduk di meja fine dining, alat makan bisa terlihat berderet seperti barisan parade kecil—sendok, garpu, pisau dalam jumlah banyak. Namun, aturan dasarnya sederhana: selalu gunakan alat makan dari arah luar terlebih dahulu, kemudian bergerak ke dalam seiring urutan menu. Misalnya, garpu salad akan diletakkan paling luar sebelah kiri, lalu diikuti oleh garpu untuk main course. Di sisi kanan, sendok sup dan pisau biasanya disusun serupa: dari luar ke dalam sesuai menu.

Hal ini memang sengaja dirancang agar tamu tidak bingung ketika menyantap makanan yang datang secara bertahap. Jadi, jangan panik jika melihat banyak alat makan di depan mata. Cukup perhatikan makanan yang dihidangkan dan gunakan alat terluar yang sesuai jenis makanannya. Ini membuat seluruh proses makan lebih rapi, sopan, dan sesuai standar.

2. Mengenal Tata Meja Fine Dining: Fungsi Setiap Piring dan Gelas

Piring roti biasanya diletakkan di kiri atas piring utama, sementara gelas-gelas berada di kanan atas. Ada bread plate, soup bowl, dessert plate, hingga tiga gelas berbeda: satu untuk air putih (water goblet), satu untuk white wine, dan satu lagi untuk red wine. Bahkan kadang ada gelas champagne juga. Semua itu punya fungsi masing-masing dan tidak bisa ditukar-tukar penggunaannya.

Mengetahui tata letak ini membantu agar tidak salah ambil atau bingung ketika jamuan dimulai. Misalnya, butter knife untuk roti ada di atas bread plate, bukan pisau utama. Atau, jika belum waktunya menyentuh gelas wine, sebaiknya jangan dipegang dulu. Tata letak ini bukan hanya soal estetika, tapi juga bagian dari etiket yang menunjukkan bahwa seseorang mengerti aturan makan formal.

3. Serbet: Bukan Hiasan, Tapi Etiket Meja Paling Penting

Serbet bukan sekadar dekorasi di pangkuan. Begitu duduk dan tuan rumah / atasan atau yang paling senior membuka serbetnya, saat itulah waktunya membuka serbet dan meletakkannya di paha. Serbet berfungsi untuk menyeka mulut (bukan wajah), terutama sebelum dan sesudah minum agar gelas tidak ternoda. Jangan digunakan untuk mengelap meja atau tangan secara kasar.

Jika harus meninggalkan meja sementara, letakkan serbet di sisi kursi. Tapi jika sudah selesai makan, barulah serbet dilipat longgar dan diletakkan di sebelah kiri piring utama. Kesalahan umum adalah menggulung serbet sembarangan atau dibiarkan menumpuk di meja. Hal kecil seperti ini bisa menunjukkan apakah seseorang terbiasa makan formal atau tidak.

4. Urutan Menyantap Menu: Bukan Asal Ambil Makanan yang Datang

Sumber: auguste escoffier