6 April International Day of Sport for Development and Peace, Olahraga untuk Penyembuhan dan Perdamaian!

-ITFox-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- Olahraga bukan cuma soal keringat dan kompetisi. Tanggal 6 April setiap tahunnya, dunia memperingati International Day of Sport for Development and Peace. Bukan sekadar seremoni, tapi pengingat bahwa olahraga punya kekuatan menyembuhkan.
Bahkan trauma pun bisa dilunakkan pelan-pelan lewat gerakan tubuh olahraga, walau tidak bisa menyembuhkan secara langsung.
Dari lapangan basket hingga jalan setapak untuk jogging—semuanya bisa jadi jalan pulang ke diri sendiri.
Berikut 9 hal yang perlu kamu tahu soal olahraga.
1. Keringat sebagai Katarsis
Olahraga bisa jadi ruang katarsis alias pelepasan emosi bagi penyintas trauma. Saat tubuh bergerak, pikiran ikut terbawa dan emosi dikeluarkan!
Menurut penelitian oleh Schneider, 2023, dalam jurnal International Journal of Environmental Research and Public Health, disebutkan:
“Physical activity was positively associated with psychological resilience and subjective well-being following traumatic events, and negatively associated with anxiety, depression, and PTSD.”
Artinya, olahraga bukan hanya menyegarkan badan, tapi juga memperkuat mental setelah kejadian traumatis.
2. Ritme yang Menenangkan
Gerakan berulang saat lari, berenang, atau yoga menciptakan ritme yang konsisten. Ritme ini, , membantu seseorang “grounding”—membawa pikirannya kembali ke masa kini.
Bahkan Harvard Health Publishing, The Exercise Effect, 2011, menyebut olahraga aerobik dapat bekerja seperti meditasi!
"Repetitive motion and rhythmic breathing can produce a state of relaxation similar to meditation."
Nafas teratur, gerak konsisten, itu bisa menenangkan sistem saraf. Seolah-olah tubuh sedang bilang, "Tenang, kamu aman sekarang."
3. Lapangan sebagai Ruang Aman
Sumber: un tv