2 April, World Autism Awareness Day! Mari Patahkan Stigma Yang Salah!

-pinterest-
Beberapa penyandang autisme menunjukkan keahlian luar biasa dalam bidang-bidang tertentu, seperti pemrograman komputer, musik, atau bahkan mengingat detail-detail kecil yang orang lain sering abaikan. Keterampilan ini menunjukkan bahwa mereka bisa sukses dengan cara mereka sendiri. Misalnya, kemampuan fokus yang tinggi memungkinkan mereka untuk mendalami suatu bidang dengan sangat detail.
Penelitian dari Harvard Medical School menunjukkan bahwa individu dengan autisme memiliki persentase kemampuan belajar yang tinggi dalam bidang teknologi dan musik, sebesar 48 persen lebih tinggi dari orang yang tidak menyandang autisme. Dukungan yang tepat dapat membantu mereka mengembangkan potensi tersebut dan berkontribusi secara signifikan dalam masyarakat.
7. Mengapa Autisme Tidak Berhubungan dengan Kecerdasan Rendah
Secara ilmiah, autisme lebih terkait dengan cara otak memproses informasi daripada kapasitas intelektual seseorang. Ini berarti, meskipun mereka mungkin berjuang dalam beberapa aspek sosial, tidak ada alasan untuk menganggap mereka kurang cerdas. Banyak dari mereka yang mampu memecahkan masalah kompleks dan memiliki pemikiran yang sangat detail.
Penelitian dari National Institute of Mental Health (NIMH) menunjukkan bahwa autisme tidak berhubungan langsung dengan kemampuan intelektual, dengan banyak individu yang memiliki kemampuan kognitif normal atau bahkan lebih tinggi. Oleh karena itu, penting untuk memahami bahwa tantangan yang dihadapi oleh penyandang autisme lebih berkaitan dengan perbedaan cara berpikir daripada kecerdasan itu sendiri.
8. Pentingnya Dukungan dan Pendidikan Inklusif
Pendidikan yang inklusif dan lingkungan yang mendukung dapat membantu penyandang autisme berkembang dengan lebih baik. Dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat belajar dan bekerja dengan efektif. Banyak sekolah dan universitas kini telah menerapkan metode pengajaran yang lebih adaptif untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Menurut laporan UNESCO, lebih dari 70 persen anak-anak penyandang autisme di negara-negara berkembang masih mengalami kesulitan mendapatkan pendidikan yang layak. Hal ini menunjukkan perlunya peningkatan akses dan kebijakan pendidikan yang lebih inklusif agar mereka dapat berkembang sesuai dengan potensinya.
9. Masa Depan dan Kesempatan bagi Penyandang Autisme
Menurut data dari Autism Speaks, lebih dari 85 persen penyandang autisme di usia produktif mengalami kesulitan dalam mendapatkan pekerjaan. Maka dari itu, dunia harus bekerja sama dalam hal meningkatkan pemahaman dan kebijakan yang lebih inklusif dan membuka lebih banyak peluang bagi mereka untuk berkembang!
Penyandang autisme bukanlah individu yang tidak ingin berinteraksi atau memiliki kecerdasan rendah. Mereka hanya membutuhkan cara komunikasi yang berbeda dan lingkungan yang lebih inklusif.
Dengan meningkatnya kesadaran dan dukungan, mereka dapat menjalani kehidupan yang lebih mandiri dan produktif serta memberikan kontribusi yang berharga bagi masyarakat.
Selamat hari autisme sedunia, manusia-manusia kuat!
Sumber: nmih