27 Maret Hari Teater Sedunia: Beda Negara, Beda Cara Bercerita, Indonesia Punya Wayang

27 Maret Hari Teater Sedunia: Beda Negara, Beda Cara Bercerita, Indonesia Punya Wayang

-portalelambini.id-

Contoh pertunjukan Wayang Wong yang terkenal adalah Ramayana, yang mengisahkan kisah Rama dan Shinta dalam format tari teater yang spektakuler. Panggung terbuka dengan latar candi membuat pertunjukan ini semakin magis.

7. Kathakali (India): Teater dengan Gerakan Mata yang Dramatis

Di India, ada Kathakali, teater tari klasik dari Kerala yang terkenal dengan kostum besar, riasan wajah mencolok, dan gerakan mata yang ekspresif. Kathakali menggabungkan drama, musik, tarian, dan seni bela diri dalam satu pertunjukan yang kompleks. Ceritanya biasanya diambil dari epik Hindu seperti Mahabharata dan Ramayana.

Salah satu pertunjukan Kathakali yang terkenal adalah Nalacharitam, yang mengisahkan perjuangan Raja Nala menghadapi cobaan dalam hidupnya. Uniknya, ekspresi wajah dalam Kathakali sangat penting, bahkan ada pelatihan khusus hanya untuk menggerakkan mata sesuai dengan emosi cerita.

8. Commedia dell’arte (Italia): Improvisasi Tanpa Batas

Dari Italia, ada Commedia dell’arte. Uniknya, ini teater yang tanpa naskah tetap. Para aktor hanya diberi garis besar cerita, lalu mereka improvisasi di panggung. Mirip stand-up comedy, tapi dalam format teater.

Salah satu karakter khasnya adalah Arlecchino, si pelayan licik dengan kostum kotak-kotak warna-warni. Pertunjukan ini berkembang menjadi dasar dari banyak komedi modern, termasuk film slapstick dan sitkom yang kita kenal sekarang.

9. Passion Play (Jerman): Pertunjukan Langka Ala Jerman

Di Oberammergau, Jerman, ada pertunjukan unik bernama Passion Play yang hanya dipentaskan 10 tahun sekali! Ini menceritakan kisah Yesus Kristus, dan semua pemainnya harus asli warga desa Oberammergau.

Karena hanya dipentaskan sekali dalam satu dekade, Passion Play menarik penonton dari seluruh dunia. Setiap kali dipentaskan, desa kecil ini berubah menjadi pusat wisata budaya dan religius yang penuh makna.

Mau se-modern Broadway atau se-klasik Noh, teater tetap punya daya tariknya sendiri. Di era digital ini, pertanyaannya bukan lagi “Masih relevan atau tidak?”, tapi “Bagaimana cara teater tetap bertahan?”

Karena meskipun platform berubah, kebutuhan manusia akan cerita tetap ada. Hanya saja, panggungnya mungkin kini ada di genggaman tangan!

Selamat Hari Teater!

Sumber: quora