LEGO Ambil Alih Lisensi Pokémon: Prediksi Lego Pokemon, Akankah Kalahkan Versi MEGA?

Lego Pokemon-pokemon.com-
MALANG, DISWAYMALANG.ID -- LEGO Group akhirnya mengamankan lisensi Pokémon, yang selama ini berada di tangan MEGA, anak perusahaan Mattel. Pengumuman ini dinyatakan dari instagram LEGO pada (20/3). Perubahan besar ini, membuka pintu bagi LEGO untuk menghadirkan Pokémon dalam bentuk brick.
Namun, ada tantangan besar yang harus dihadapi: MEGA telah lebih dulu menguasai pasar ini sejak 2017 dengan lebih dari 150 set. Mampukah LEGO menciptakan sesuatu yang lebih segar dan inovatif?
1. Harapan Besar untuk Seri Poké Ball: Koleksi atau Gimmick?
Sejak 2017, MEGA telah sukses merilis 21 seri Poké Ball, menghadirkan berbagai Pokémon dalam format kecil yang bisa dirakit. Produk ini populer karena harganya terjangkau dan sangat cocok untuk kolektor. LEGO harus memutuskan apakah mereka akan mengadopsi pendekatan yang sama atau justru menawarkan sesuatu yang lebih premium. Dengan pengalaman mereka di seri collectible seperti LEGO Minifigures dan Super Mario Character Packs, LEGO punya peluang untuk membuat lini Poké Ball yang lebih menarik dengan elemen kejutan atau interaktivitas tambahan.
Jika LEGO memilih pendekatan berbeda, mereka bisa membuat Poké Ball dengan elemen mekanis yang memungkinkan Pokémon muncul dari dalamnya saat dibuka, mirip dengan konsep LEGO Hidden Side atau LEGO Technic. Selain itu, ada kemungkinan bahwa LEGO menargetkan segmen lebih premium dengan set yang menampilkan Poké Ball dalam ukuran lebih besar dan detail lebih tinggi untuk kolektor dewasa.
2. Set Karakter Tunggal, Versus, dan Multipack: Mengulang Pola atau Berinovasi?
MEGA telah merilis berbagai set yang menampilkan karakter tunggal, pertarungan versus, hingga paket yang mencakup beberapa Pokémon sekaligus. Beberapa set hadir dengan elemen lanskap, sementara yang lain hanya berfokus pada figur Pokémon itu sendiri. Jika LEGO ingin menyaingi MEGA, mereka bisa mengambil inspirasi dari strategi sukses mereka di lini LEGO Star Wars Microfighters atau LEGO Super Mario, yang menghadirkan karakter dalam bentuk modular dan bisa dikombinasikan untuk gameplay lebih luas.
Sebagai tambahan, LEGO mungkin akan lebih mengutamakan aspek interaktif dengan mengembangkan sistem konektivitas antar set, seperti yang mereka lakukan pada LEGO Super Mario. Misalnya, pemain bisa menghubungkan berbagai set untuk membangun dunia Pokémon yang lebih luas, atau bahkan menciptakan pertempuran dengan mekanisme unik yang tidak hanya sekadar pajangan.
3. Diorama: Andalan LEGO untuk Pasar Premium?
MEGA telah mengembangkan diorama Pokémon dalam berbagai format, dari arena pertempuran hingga lanskap ikonik. LEGO sendiri sudah berpengalaman dalam menghadirkan set diorama berkualitas tinggi, seperti LEGO Star Wars Diorama Collection dan LEGO Harry Potter Hogwarts Moments. Dengan pendekatan ini, LEGO bisa menciptakan diorama yang lebih detail dan interaktif, misalnya arena pertarungan gym atau Pallet Town, yang memungkinkan fans untuk membangun dan memajang dunia Pokémon dalam format lebih premium.
Perbedaannya, LEGO bisa memanfaatkan pengalaman mereka dalam merancang modular diorama, yang memungkinkan penggemar untuk menggabungkan berbagai set kecil menjadi satu dunia besar. Misalnya, setiap gym bisa dirancang sebagai set terpisah yang bisa dikombinasikan menjadi liga Pokémon lengkap. Ini akan memberikan pengalaman yang lebih dinamis dibandingkan diorama statis milik MEGA.
4. Set Jumbo dan Build & Show: Pokémon dalam Skala Besar
MEGA memiliki lini Jumbo dan Build & Show, menghadirkan Pokémon dalam skala lebih besar untuk keperluan pajangan. LEGO akan mengambil inspirasi dari model Hedwig (Harry Potter) atau The Lion King’s Simba untuk menciptakan Pokémon dengan desain lebih detail dan mekanisme interaktif. Pikachu versi LEGO dalam skala besar? Bisa jadi hit besar jika dirancang dengan detail dan artikulasi yang tepat.
Namun, LEGO bisa lebih unggul dengan menghadirkan Pokémon berskala besar yang juga memiliki fitur poseable joints, memungkinkan kolektor mengubah pose karakter sesuai keinginan. Selain itu, LEGO bisa menawarkan opsi customizable Pokémon, di mana pengguna bisa mengganti ekspresi wajah atau aksesori Pokémon tertentu untuk menciptakan tampilan yang lebih personal.
5. Set Motion: Bisakah LEGO Mengadopsi Inovasi Ini?
Salah satu keunggulan MEGA adalah set Motion, yang memungkinkan Pokémon bergerak melalui mekanisme tertentu. LEGO sendiri jarang mengeksplorasi konsep ini kecuali dalam seri Technic dan beberapa set eksperimental seperti Moving Truck (40586). Jika ingin menawarkan sesuatu yang benar-benar baru, LEGO harus mengembangkan sistem mekanisme gerak yang lebih canggih tanpa mengorbankan pengalaman membangun.
LEGO bisa menerapkan teknologi serupa pada set Pokémon mereka dengan mengadaptasi elemen dari LEGO Mindstorms atau LEGO Boost, sehingga Pokémon bisa bergerak melalui aplikasi atau sensor interaktif. Charizard yang bisa mengepakkan sayap atau Pikachu yang bisa menggerakkan ekornya—akan menjadi game-changer dibandingkan MEGA.
6. Set Pixel Art: Sudah Pernah, Tapi Bisa Dibuat Lebih Baik?
MEGA telah lebih dulu meluncurkan empat set Pixel Art Pokémon pada 2024, yang serupa dengan konsep LEGO Art. Dengan keahlian LEGO dalam menciptakan mosaik berbasis brick, mereka bisa menghadirkan sesuatu yang lebih variatif, seperti customizable Pokémon sprites yang memungkinkan pengguna membuat berbagai karakter dalam satu set.
Selain itu, LEGO bisa meningkatkan daya tariknya dengan menghadirkan seri Pokémon legendaris dalam format mosaic 3D, bukan sekadar 2D seperti yang dilakukan MEGA. Hal ini bisa memberikan pengalaman membangun yang lebih kompleks dan tampilan akhir yang lebih memukau bagi para kolektor.
7. Koleksi Orang Dewasa (18+): Pasar yang Menjanjikan
Sumber: brick fanatics