Pasar Santai 7 Meriah, Kolaborasi Kreatif dan Inovasi Lokal Warnai Graha Tumapel

Pasar Santai 7, memanfaatkan Graha Tumapel yang merupakan bangunan peninggalan kolonial Belanda--Dafa W. Pratama/Disway Malang
KLOJEN, DISWAYMALANG,ID-- Pasar Santai 7 dengan tajuk "Pitulungan" kembali digelar sebagai perayaan kreativitas, kebersamaan, dan keberlanjutan yang akan berlangsung pada 13 hingga 23 Maret 2025 di Graha Tumapel, Kota Malang.
Acara ini memberikan ruang inklusif bagi pelaku ekonomi lokal, kreator, seniman, dan budayawan untuk berkumpul, berkolaborasi, dan berbagi ide.
Selain menampilkan berbagai jenama kuliner, fesyen, dan jasa, Pasar Santai 7 juga mengadakan berbagai program kolaboratif yang menginspirasi, seperti Eksibisi Seni, Panggung Musik, Stand Up Comedy, Jalan Sehat, dan Pelatihan Swacipta. Program-program tersebut bertujuan untuk mendorong inovasi berbasis kearifan lokal, yang diharapkan dapat menjadi solusi untuk keberlanjutan.
Achmad Choir, Project Manager Pasar Santai 7, menjelaskan bahwa semangat acara ini berakar pada nilai tolong-menolong, yang tercermin dalam makna "pitulungan" yang merujuk pada pertolongan dari tujuh lapisan langit dan bumi.
"Awalnya tim sosmed menemukan riset, kalau tidak ada tolong menolong peradaban akan hancur di tahun 2040," jelasnya.
Eksibisi seni dari para seniman lokal yang ditampilkan di Pasar Santai 7--Dafa W. Pratama/Disway Malang
Pasar Santai 7 kali ini juga menghadirkan Eksibisi Seni yang menampilkan karya-karya eksploratif dari pelaku industri kreatif dan seniman lokal. Hal ini menjadi pembeda dengan penyelenggaraan Pasar Santai sebelumnya. Eksibisi ini bertujuan untuk memberikan ruang bagi kreativitas lokal yang kaya akan potensi dan inovasi.
Sejalan dengan tantangan keberlanjutan, Pasar Santai 7 juga menghadirkan Pelatihan Swacipta, serangkaian lokakarya kreatif yang mengajarkan keterampilan berbasis bahan alami dan daur ulang. Beberapa materi yang akan diselenggarakan dalam pelatihan ini antara lain Edible Flower Tempe, yaitu mengolah tempe dengan sentuhan estetika bunga yang bisa dikonsumsi; Harpa Mulut dari Limbah Bambu, membuat alat musik tradisional yang ramah lingkungan; Minuman Rempah, meracik minuman herbal dengan manfaat kesehatan; dan Deodorizer dari Limbah Kopi.
BACA JUGA:Pasar Santai Edisi 7 Kembali Hadir di Malang, Gabungan Pasar UMKM dan Pertunjukan Seni Lokal
Choir menambahkan bahwa pada awalnya, acara ini memiliki lima pilihan tempat lain di Kota Malang. Pada akhirnya, Graha Tumapel dipilih karena memiliki nilai historis yang sangat kuat.
"Kami sengaja memilih Graha Tumapel, selain karena lokasinya yang strategis, juga karena memiliki nilai sejarah yang mendalam," ujarnya.
Hingga tanggal 18 Maret, Pasar Santai 7 telah berhasil menarik sekitar 2.500 pengunjung dari berbagai kalangan, dengan angka ini diperkirakan akan terus bertambah hingga acara berakhir pada 23 Maret mendatang. (*)
Sumber: