Suka Olahraga Lari, Tapi Lagi Puasa? Berikut Tipsnya Agar Lari Tetap Optimal!

Suka Olahraga Lari, Tapi Lagi Puasa? Berikut Tipsnya Agar Lari Tetap Optimal!

Ilustrasi Olahraga Lari-SHAPE-

Dengan strategi ini, tubuh tetap terhidrasi dan siap untuk berlari tanpa risiko kelelahan berlebih.

4. Lakukan Pemanasan dan Pendinginan yang Cukup

Selama puasa, tubuh mungkin lebih kaku karena kurangnya asupan energi. Oleh karena itu, pemanasan sebelum lari menjadi sangat penting untuk mencegah cedera otot. Lakukan stretching ringan untuk meningkatkan fleksibilitas dan mempersiapkan otot.

Setelah berlari, lakukan pendinginan untuk mengurangi ketegangan otot dan mempercepat pemulihan. Pendinginan yang baik juga membantu tubuh lebih rileks dan mempersiapkan diri untuk ibadah selanjutnya, seperti tarawih atau tadarus Al-Qur'an.

5. Dengarkan Tubuhmu

Puasa mengajarkan kita untuk lebih peka terhadap tubuh. Jika merasa pusing, lemas, atau mual saat berlari, segera hentikan aktivitas. Jangan memaksakan diri, karena tubuh sedang beradaptasi dengan pola makan yang berbeda selama Ramadan.

Menghormati sinyal tubuh juga penting untuk menjaga kesehatan jangka panjang. Dengan menjaga keseimbangan antara ibadah, olahraga, dan istirahat, kamu dapat tetap bugar dan menjalankan puasa dengan maksimal.

6. Gunakan Pakaian yang Nyaman

Pakaian yang ringan, menyerap keringat, dan tidak terlalu ketat sangat penting untuk menjaga kenyamanan saat berlari. Selama Ramadan, pilihlah pakaian yang tetap sopan dan sesuai dengan nilai-nilai islami, seperti baju olahraga yang longgar namun tetap mendukung pergerakan tubuh.

Dengan pakaian yang tepat, kamu dapat berlari dengan nyaman tanpa khawatir overheating atau merasa gerah, terutama jika berlari di sore hari menjelang berbuka puasa.

7. Hindari Paparan Matahari Langsung

Berpuasa membuat tubuh lebih rentan terhadap dehidrasi. Oleh karena itu, hindari lari di bawah terik matahari. Pilih jalur lari yang teduh atau lakukan aktivitas lari di area rindang untuk menghindari kelelahan akibat panas.

Dengan menjaga suhu tubuh tetap stabil, kamu bisa menjaga stamina untuk beribadah dengan lebih khusyuk, tanpa merasa lemas atau pusing akibat panas berlebih.

8. Rencana Latihan Mingguan

Buatlah jadwal latihan yang disesuaikan dengan waktu sahur, berbuka, dan tarawih. Misalnya, lari ringan sebelum berbuka selama 20-30 menit pada hari Senin hingga Kamis, lalu lari yang sedikit lebih intensif setelah tarawih di akhir pekan.

Sumber: msn