Kosmetik Ilegal Makin Marak di Pasar Online, BPOM Ingatkan Para Influencer

Beberapa temuan kosmetik ilegal yang dirilis BPOM beberapa waktu lalu--BPOM
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID -- Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Taruna Ikrar mengungkapkan kosmetik ilegal semakin banyak beredar melalui pasar online. Untuk itu, BPOM mengingatkan para influencer dan content creator untuk memperhatikan produk dan cara mengulas skincare dan kosmetik secara online.
Peringatan kepada para influencer dan content creator disampaikan, karena tren penjualan kosmetik saat ini makin bergeser ke.pasar online. Antara lain, akibat pengaruh para influencer yang membuat konten ulasan atau promosi hingga viral.
"Saat ini terjadi pergeseran referensi konsumen terhadap kosmetika yang semakin tertarik pada berbagai (produk) diedarkannya secara online," ungkap Taruna pada konferensi pers di Jakarta, Jumat (21/2).
Menurut dia, pengaruh influencer sangat kuat dalam menentukan kecenderungan masyarakat untuk memilih dan menggunakan kosmetik. "Itu tren baru," tambahnya.
Namun, lanjut Taruna, tren baru itu sayangnya diikuti temuan produk yang mengandung bahan berbahaya dan dilarang. Termasuk skincare etiket biru yang tidak sesuai dengan ketentuan
Kemudian, lanjut dia, ada pula kosmetik impor ilegal yang tidak memiliki nomor izin edar dan kosmetik yang penggunaannya tidak sesuai serta produk kedaluwarsa.
Taruna mengatakan, hal itu dibuktikan melalui hasil intensifikasi pengawasan kosmetik yang dilakukan pihaknya sepanjang 10-18 Februari 2025 di seluruh Indonesia. Hasilnya, BPOM menemukan sebanyak 91 merek yang meliputi 4.334 item dengan 205.133 pcs kosmetik ilegal. "Temuan produk tersebut didominasi oleh produk impor sebesar 60 persen," ungkapnya.
BACA JUGA:BPOM Temukan Lagi 91 Kosmetik Ilegal Senilai Puluhan Milyar Rupiah
Promosi Tidak Proporsional
Atas hasil intensifikasi itu, BPOM menurut Taruna tidak akan tinggal diam. Terutama terhadap maraknya peredaran kosmetik ilegal di media online.
"Kosmetik ilegal (termasuk) yang selama ini cenderung dipromosikan dengan tidak proporsional oleh para influencer dan kreator konten,” tutur Taruna Ikrar.
Ia menegaskan bahwa kosmetik hanya boleh dipromosikan/diiklankan apabila telah memiliki izin edar BPOM. Adapun promosi dan iklan kosmetik juga harus sesuai Peraturan BPOM Nomor 18 Tahun 2024 tentang Penandaan, Promosi, dan Iklan Kosmetik. (*)
Sumber: disway news network