Senam Kebaya Berkeris Bikin Penasaran, Ini Olahraga, Unjuk Busana apa Budaya?
![Senam Kebaya Berkeris Bikin Penasaran, Ini Olahraga, Unjuk Busana apa Budaya?](https://malang.disway.id/upload/1d6953a1cc77931a0faf1f9857335d67.jpg)
Poster Senam Budaya Berkeris-Istimewa-
KLOJEN, DISWAYMALANG.ID--Beberapa hari terakhir, poster yang menampilkan latihan bersama Senam Kebaya Berkeris menjadi viral di grup WhatsApp kalangan budayawan Kota Malang. Keunikan konsep ini menarik perhatian banyak pihak, karena menggabungkan kebaya dan keris dalam sebuah aktivitas olahraga.
Hj. Rossa S Romlah, atau yang akrab disapa Bunda Rossa, merupakan pendiri sekaligus Ketua Senam Kebaya Indonesia (SKI). SKI lah yang akan menyelenggarakan senam yang tidak biasa itu.
Senam Kebaya Berkeris ini akan diikuti oleh sekitar 111 peserta terpilih yang telah menjalani pelatihan khusus. Latihan pertama akan digelar di Gedung Malang Creative Center (MCC), Lantai 3, pada Kamis, 13 Februari 2025, sebagai persiapan untuk event spesial yang akan diadakan pada April 2025 mendatang.
Senam ini merupakan senam kreasi baru dengan durasi sekitar 7-10 menit, diiringi lagu "Perahu Layar." Sebelum event utama, SKI akan mengadakan lima kali latihan bersama.
“Saya ingin menciptakan sesuatu yang beda. Karena pada dasarnya, kita mencintai keris yang merupakan warisan budaya bangsa indonesia. Sehingga kita mencoba menyatukan antara kebaya dengan keris di dalam senam ini,” jelasnya.
Hj. Rossa S Romlah, ketua komunitas Senam Kebaya Indonesia (SKI)-Istimewa-
Kebaya dan Olah Raga
Bunda Rossa memahami bahwa inisiatif ini menuai pro dan kontra di masyarakat. Banyak yang beranggapan bahwa olahraga seharusnya menggunakan pakaian yang lebih fleksibel. Namun, ia berpendapat bahwa budaya tidak seharusnya dibatasi oleh pakaian tertentu.
"Dari dulu, nenek moyang kita terbiasa beraktivitas menggunakan kebaya dan jarit. Kita hanya perlu menormalisasi kembali kebiasaan ini," ujarnya.
Bunda Rossa memang menjadi salah satu sosok di Malang yang aktif mengenalkan kebaya. Sebelumnya, ia juga mendirikan Perempuan Kebaya Malang Raya (PKMR). Lalu, dia mengembangkan dengan menggabungkan kebaya dengan olah raga. Khususnya, senam. Lahirlah SKI.
Lewat komunitas ini, Bunda Rossa berupaya memperkenalkan kebaya dan jarit melalui olahraga sebagai cara melestarikan budaya Indonesia. Kini, ia menghadirkan inovasi baru dengan menggelar Senam Kebaya Berkeris untuk pertama kalinya di Kota Malang.
Saat ini, total anggota komunitas SKI telah mencapai lebih dari 500 orang, mulai usia 7 hingga 80 tahun. Keikutsertaan dalam latihan ini berasal dari berbagai kalangan, termasuk mahasiswa, alumni, ibu rumah tangga, pegawai negeri sipil (PNS), serta budayawan.
Rossa berharap bahwa dengan keterlibatan banyak elemen masyarakat, penggunaan kebaya dan jarit dalam kegiatan sehari-hari dapat dianggap sebagai sesuatu yang normal.
Upaya Melestarikan Budaya
Sumber: