UMM Adakan Kuliah Tamu dari Al Azhar Mesir, Kaji Pentingnya Peran Kepemimpinan Perempuan

UMM Adakan Kuliah Tamu dari Al Azhar Mesir,  Kaji Pentingnya Peran Kepemimpinan Perempuan

UMM berkolaborasi dengan Universitas Al-Ahzar--Istimewa

TLOGOMAS, DISWAYMALANG.ID--Kesempatan istimewa datang bagi mahasiswa Uniiversitas Muhammadiyah Malang (UMM). Mereka bisa.mengikuti kuliah umum.dengan dosen tamu dari Universitas Al-Azhar Mesir. Yakni, Nahla Shabry Elsiedy yang juga penasehat Syekh Al-Azhar Mesir.

Kuliah tamu yang dilansungkan di Dome, Kampus UMM, Tlogomas.pada Selasa (11/2) ini bisa terselenggara berkat hubungan bilateral antara Mesir dan Indonesia telah terjalin sangat baik. Mengingat dua negara ini merupakan negara dengan populasi muslim terbesar di dunia. 

Dalam kuliah umum itu, tamu dari Al.Azhar itu mengkaji mengenai perempuan muslimah dan kepempimpinan. Dengan merujuk pelajaran dari sirah Nabi SAW dan sejarah Islam tersebut.

Nahla menyampaikan, penting untuk memahami ajaran agama Islam secara komprehensif untuk mengetahui peran perempuan.

“Kita tidak lagi membicarakan apakah perempuan bisa menjadi pemimpin. Tetapi bagaimana perempuan dapat memimpin dan mengabdi,” tegasnya. 

Menurutnya, dalam Islam, perempuan secara kodratnya telah memiliki tanggung jawab. Kini kepemimpinan tidak lagi mengenai kekuasaan dan penguasaan, akan tetapi mengenai amanah, optimalisasi potensi, tanggungjawab serta pengabdian. 

Apabila seorang perempuan diberikan kesempatan untuk dapat mengatur dengan kesempatan yang setara, maka mereka juga berpotensi untuk berhasil mengelolanya. Apalagi memikul tanggungjawab juga merupakan fitrah dari Allah.

Secara Sejarah Islam

Sejarah Islam telah mencatat banyak kisah keteladanan dalam kepemimpinan perempuan. Salah satunya adalah kisah Khadijah binti Khuwailid yang mendukung awal perjuangan Rasulullah dalam menyebarkan Islam di Makkah. 

Kemudian dapat mengatur serta menenangkan suaminya tatkala mendapatkan amanah yang besar dari Allah. 

Tidak hanya itu, Khadijah juga memiliki kepribadian yang ramah, suka menolong, penuh empati, dan sangat bijak. Itu semua menjadi representasi dari kekuatan aqidah yang dimilikinya.

Ada juga kisah perempuan lainnya, seperti Aisyah RA, yang telah meriwayatkan lebih dari 2000 hadits dan menjadi sandaran umat para bidang fiqh, hadist, tafsir, dan pengajaran.

“Pada intinya, kepemimpinan senantiasa memprioritasan pengabdian kepada masyarakat, namun jangan sampai tanggungjawab rumah, anak dan suami menjadi terbengkalai. Perempuan bukanlah batu sandungan kemajuan, melainkan batu loncatan peradaban,” tegas Nahla.

Terkait Kampus Putih, Nahla menilai bahwa UMM mempunyai visi misi yang bagus dalam mengelola lingkungan pendidikan dan memiliki kualitas pendidikan yang sangat luar biasa. 

Peningkatan Kualitas SDM

Sumber: humas umm