Menyambut Ramadhan, Berikut Makna dan Jadwal Puasa Nisfu Syaban yang Perlu Anda Ketahui

Menyambut Ramadhan, Berikut Makna dan Jadwal Puasa Nisfu Syaban yang Perlu Anda Ketahui

Makna dan jadwal puasa Nisfu Syaban yang perlu Anda ketahui--Freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID--Bulan Syaban merupakan bulan kedelapan dalam kalender Islam dan menjadi momen penting sebelum datangnya Ramadan 2025. 

Pada tahun ini, 1 Syaban 1446 Hijriah jatuh pada 31 Januari 2025 dan berlangsung hingga Februari 2025. 

Syaban memiliki makna istimewa bagi umat Islam, karena dijuluki sebagai "Bulan Rasulullah SAW" dan "Syahrul Qurra'" atau bulan para ahli Al-Qur’an, sebagaimana yang disebutkan oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Bulan ini juga dikenal sebagai waktu ketika amal perbuatan manusia diangkat kepada Allah SWT. 

Rasulullah SAW kerap menjalankan ibadah puasa sunnah dan menganjurkan umat Islam untuk memperbanyak dzikir serta doa selama bulan Syaban.

Waktu dan Niat Puasa Nisfu Syaban

Salah satu amalan yang dianjurkan pada bulan Syaban adalah puasa Nisfu Syaban, yang dilakukan pada pertengahan bulan Syaban. Tahun ini, mengutip Kompas.com, Nisfu Syaban jatuh pada Jumat, 14 Februari 2025.

Namun, puasa Nisfu Syaban dilakukan hanya satu hari, yaitu pada tanggal 15 Syaban, sebagaimana dijelaskan dalam situs resmi Badan Amil Zakat Nasional (Baznas). Berikut adalah bacaan niat puasa Nisfu Syaban:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِتَطَوُّعِ نِصْفِ شَعْبَانَ لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin li tatawwu’i nisfi Sya’bana lillahi ta’ala.

Artinya: Saya niat berpuasa sunah Nisfu Syaban karena Allah Ta’ala.

Sejarah dan Makna Malam Nisfu Syaban

Malam Nisfu Syaban menjadi salah satu malam istimewa dalam Islam, di mana Allah SWT membuka pintu rahmat dan memberikan ampunan kepada hamba-hamba-Nya. Perayaan malam Nisfu Syaban di Indonesia telah menjadi tradisi turun-temurun yang mencerminkan nilai-nilai keagamaan yang kuat.

Dalam buku Mana Dalil Malam Nishfu Sya’ban karya Ust. Ma’ruf Khozin, disebutkan bahwa amalan Nisfu Syaban pertama kali dilakukan oleh kalangan Tabi’in di Syam. 

Sumber: grid.id