Pergeseran Kepercayaan: Dari Petuah Leluhur ke Kata-Kata Viral di Media Sosial

Pergeseran Kepercayaan: Dari Petuah Leluhur ke Kata-Kata Viral di Media Sosial

Ilustrasi menyukai kutipan-kutipan di media sosial--freepik

MALANG, DISWAYMALANG.ID-- Pada era digital yang serba cepat ini, arus informasi bergerak begitu deras, membawa serta perubahan signifikan dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Salah satu perubahan yang menarik untuk dicermati adalah pergeseran kepercayaan masyarakat dari petuah leluhur yang diwariskan turun-temurun ke kata-kata viral di media sosial.

Dahulu, petuah leluhur menjadi kompas moral dan pedoman hidup bagi masyarakat.

Masyarakat mempercayai petuah leluhur karena dianggap mengandung kearifan dan pengalaman hidup yang teruji oleh waktu.

Namun, kehadiran media sosial telah mengubah lanskap proses arus informasi tersebut secara drastis.

Kata-kata viral di media sosial kini memiliki kekuatan besar dalam membentuk opini dan kepercayaan masyarakat.

Informasi, baik yang dari seorang tokoh maupun yang tidak, dapat dengan cepat menyebar melalui platform seperti Twitter, Instagram, dan TikTok.

Fenomena ini tidak hanya mempengaruhi cara masyarakat menerima informasi, tetapi juga mengubah otoritas sumber informasi itu sendiri.

Nasrullah, M. Si salah satu Pakar Komusikasi Media dan Masyarakat sekaligus Dosen Prodi Komunikasi UMM, menyoroti adanya fenomena ini.


Nasrullah, M. Si dosen Prodi Komunikasi UMM--FISIP UMM

Plus Minus TI

Menurut Nasrullah, dulu sumber informasi hanya dari leluhur dan orang tua, jadi wajar jika mereka sangat dipercaya. Sekarang, kehadiran teknologi informasi (TI) membuat orang tua tidak lagi menjadi satu-satunya sumber informasi.

Pergeseran ini tentu memiliki dampak yang signifikan. Di satu sisi, media sosial memungkinkan akses informasi yang lebih luas dan cepat. Masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan berbagai perspektif dan pengetahuan baru. 

Namun, di sisi lain, media sosial juga rentan terhadap penyebaran berita palsu, disinformasi, dan ujaran kebencian. Masyarakat perlu lebih kritis dan selektif dalam memilih dan mempercayai informasi yang mereka terima.

Sumber: