Lima Pakar Tampil di UMM Autism Summit, Dua Indonesia, Dua Eropa, Satu Singapura

Lima Pakar Tampil di UMM Autism Summit, Dua Indonesia, Dua Eropa, Satu Singapura

--

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.COM-- Lima pakar dari empat negara  memastikan akan hadir sebagai pembicara utama dalam konferensi internasional bertajuk International Conference of Applied Psychology on Humanity (ICAP-H) yang akan diselenggarakan di Kampus Universitas Muhammadiyah Malang, pada 3-5 Oktober 2024. Kelima pakar tersebut, yaitu Dr Eunice Tan dari Singapura, Dr. Giulia Pavon (Italia), Prof. Vitor Franco (Portugal) dan dua pakar Indonesia, Ni'matuzahroh, Ph.D, ahli pendidikan inklusif UMM, serta Eka Prastama Widiyanta. ST,  anggota  Komisi Disabilitas Indonesia.

Konferensi ICAP-H yang masuk penyelenggaraan kali ketiga ini, merupakan salah satu agenda sekaligus agenda utama UMM Autism Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Fakultas Psikologi (Fapsi) UMM. Selain itu juga merupakan  bagian dari rangkaian konferensi internasional yang diadakan oleh Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah UMM. Untuk tema konferensi sendiri adalah   "Towards Inclusive Communities: Collaborating for A Brighter Future for Autistic and Dyslexic

BACA JUGA:Satu Lagi Event Internasional UMM: UMM Autism Summit 2024

Ketua Panitia UMM Autism Summit 2024 Dr. Zainul Anwar menjelaskan,  konferensi internasional ini diharapkan bisa jadi sarana bagi para peneliti, akademisi, profesional, dan pemangku kepentingan untuk berbagi informasi yang dapat digunakan sebagai masukan dalam memecahkan masalah terkait komunitas inklusif. Selain itu, konferensi ini juga berfungsi sebagai sarana bagi para peneliti untuk mempublikasikan temuan mereka.  "Sekaligus, membuka peluang besar untuk membangun jaringan kolaboratif antara ilmuwan nasional dan internasional," katanya. 

Karena itulah, lanjut dia, UMM sebagai penyelenggara menghadirkan pakar internasional antara lain agar tujuan untuk membangun jaringan kolaboratif antara ilmuwan nasional dan internasional tercapai. Tiga pakar internasional yang diundang, ketiganya menurut Zainul memiliki kapasitas untuk mewujudkan tujuan itu. Dr. Eunice Tan misalnya, adalah Kepala Pendidikan Khusus di National Institute of Special and Inclusive Education (NSHD), Singapore University of Social Sciences (SUSS). Sebagai pakar dalam bidang pendidikan inklusif, Dr. Eunice Tan memiliki pengalaman luas dalam mendesain program pendidikan bagi individu berkebutuhan khusus (IBK), khususnya anak-anak. Dia berfokus pada penelitian tentang intervensi pendidikan, pelatihan guru, serta strategi pembelajaran yang mendukung perkembangan anak-anak dengan autisme, disleksia, dan gangguan perkembangan lainnya.

Lalu pakar asal Italia Dr. Giulia Pavon. Dia juga ahli yang berfokus pada pendidikan inklusif dan dukungan bagi IBK, khususnya penyandang autisme dan disleksia. Dia  juga  dikenal atas kontribusinya dalam merancang pendekatan pedagogis yang inovatif dan interdisipliner untuk mendukung anak-anak dengan kebutuhan khusus dalam sistem pendidikan.

Sedangkan pakar asal Portugal Prof. Vitor Franco adalah seorang psikolog dan akademisi yang ahli dalam bidang psikologi perkembangan, khususnya dalam intervensi dini dan dukungan untuk anak-anak IBK, termasuk autisme dan disleksia. Dia merupakan profesor di Universitas Évora dan terlibat dalam berbagai proyek penelitian terkait pendidikan inklusif dan kesehatan mental anak.

Tiga pakar mancanegara itu dilengkapi dengan dua pakar Indonesia. Yaitu, Ni'matuzahroh, Ph.D.,   akademisi dan ahli di bidang pendidikan inklusif dari UMM yang fokus krpada penelitian dan pengembangan strategi pembelajaran untuk mendukung anak-anak IBK. Selain itu, Ni'matuzahroh juga aktif dalam program-program pelatihan guru dan advokasi pendidikan inklusif, serta sering terlibat dalam seminar dan lokakarya terkait pengembangan kurikulum yang ramah bagi siswa dengan kebutuhan khusus.

Sementara Eka Prastama Widiyanta. ST adalah anggota dari Komisi Disabilitas Indonesia yang berperan aktif dalam memperjuangkan hak-hak penyandang disabilitas di Indonesia. Eka berfokus kepada pengembangan kebijakan inklusif dan program-program yang mendukung aksesibilitas serta partisipasi penuh penyandang disabilitas dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan dan pekerjaan.

Selain menampilkan lima pembicara utama tersebut, juga akan menghadirkan Ketua PP Aisyiah Salmah Orbayinah dan Dr. dr. Sulistyo Mulyo Agustini, Sp. PK. dari rumah sakit UMM, sebagai pembicara kunci. Berikut run down ICAP-H

Dr. Zainul Anwar menambahkan, agar tidak ketinggalan mengikuti konferensi penting ini, sekaligus mengikuti seluruh rangkaian UMM Autism Summit 2024, silakan segera mendaftar melalui link berikut https://mpsi.umm.ac.id/id/agenda/umm-autism-summit-2024.html.

Kegiatan ini terbuka untuk semua kalangan, dan tidak hanya untuk akademisi dan profesional. Bahkan, untuk orang tua dengan anak IBK serta guru TK/SD bisa mendapat harga khusus Rp100 ribu. Untuk guru sekolah Muhammadiyah dan Aisyiah serta mahasiswa S1 UMM beroleh harga lebih murah, hanya Rp50 ribu.

Harga khusus juga diberikan untuk alumni dan mahasiswa S2/S3 UMM dengan harga Rp150 ribu. Serta,  mahasiswa non-UMM dan guru di bawah Diknas Kota Malang, Rp220 ribu.

Sedangkan untuk peserta umum biaya pendaftaran Rp480 ribu, dan peserta internasional 75 dolar Amerika Serikat dengan klik PayPal. Semua biaya pendaftaran di atas sudah mencakup untuk bisa ikut seluruh rangkaian kegiatan UMM Autism Summit 2024.

Fasilitas untuk peserta: 
- E-Certicate
- UAS Kit
- Konsumsi
- SKP (Nakes: Dokter, Perawat, Fisioterapi) dan Psikolog
- JP 32 Jam (Guru)

Waktu dan Tempat:
03 - 05 Oktober 2024
UMM Kampus 3 GKB 4 Lantai 9

Sumber: