Alicia Michelle Kembali Memamerkan Karyanya dalam Mini Showcase Kentjing Andjing di Kampus Ma Chung Malang

Alicia Michelle Kembali Memamerkan Karyanya dalam Mini Showcase Kentjing Andjing di Kampus Ma Chung Malang

Karya terbaru Alicia Michelle yang bergaya realis dan surealis (kiri)--machung.ac.id

KLOJEN, DISWAYMALANG.ID--Karya seni dari Alicia Michelle kembali mencuri perhatian dalam ajang mini showcase Kentjing Andjing, yang berlangsung di Baraka & Belantika Cafe, Kota Malang, dari 25-31 Januari 2025. 

Mini showcase yang diinisiasi oleh sivitas akademika Universitas Ma Chung, khususnya dari Program Studi Desain Komunikasi Visual, ini menghadirkan berbagai interpretasi visual yang menggugah dengan tema “Indonesia Core.”

Acara ini bertujuan mengajak pengunjung untuk mendalami realitas sosial masa kini melalui seni. Sekaligus,, menghadirkan refleksi mendalam mengenai berbagai isu yang diangkat dalam karya-karya para seniman. 

Dalam pameran ini, Alicia Michelle bersama Aditya Nirwana, S.Sn., M.Sn., dan Didit Prasetyo Nugroho, S.Sn., M.Sn., menampilkan karya-karya kreatif mereka.

Eksplorasi Imajinatif dalam Karya Alicia 

Alicia Michelle, seniman berbakat yang sebelumnya dikenal dengan lukisan monumental sepanjang 79 meter sebagai persembahan untuk Indonesia, kembali menghadirkan karya spektakulernya dalam mini showcase ini. 

BACA JUGA:Alicia, Mahasiswa Ma Chung Pencipta Lukisan 79 Meter, Siap Buat Karya yang Lebih Spektakuler

Kali ini, ia menampilkan sebuah lukisan yang mengisahkan suasana persembunyian seorang peri, cahaya, dan sang rembulan sebagai sahabatnya.

Dengan perpaduan gaya realis dan surealis, karyanya menghadirkan pengalaman visual yang memikat, mengundang imajinasi, dan menyimpan makna mendalam. 

Karya ini merupakan realisasi dari konsep yang pernah ia sebutkan dalam wawancara dengan Disway Malang terkait proyek seni yang tengah ia kerjakan.


Detail proyek Karya Surealis 'Lost and Found' oleh Alicia Michelle yang telah mencapai 40 persen penyelesaian-Istimewa-

Narasi Kolektif dalam “Indonesia Core

Sementara itu Aditya Nirwana, salah satu perupa Ma Chung yang juga memamerkan karyanya dalam event tersebut, menjelaskan bahwa konsep “Indonesia Core” lahir sebagai respons terhadap absurditas sosial yang dialami kelas pekerja dan menjadi bentuk mekanisme bertahan dalam menghadapi ketidakadilan struktural.

“Bagi saya, ‘Indonesia Core’ menjadi narasi kolektif yang mengemuka di media sosial, sebagai respons sekaligus coping mechanism atas absurditas yang ditimbulkan dari ketidakadilan struktural – terutama yang dialami oleh kelas pekerja,” ujarnya.

Sumber: machung.ac.id