Vaksin Hepatitis C hingga Serum Jerawat, Mahasiswa Farmasi Ma Chung Gelar Pameran Inovatif
Mahasiswa Farmasi Ma Chung pamerkan inovasi pada pameran rutin semester pada Jumat (24/1)--machung.ac.id
MALANG, DISWAYMALANG.ID--Universitas Ma Chung mendorong mahasiswa untuk melakukan inovasi di dunia farmasi dengan menggelar pameran hasil karya mahasiswa Program Studi Farmasi di Gedung Bhakti Persada pada Jumat (24/1).
Pameran ini menjadi panggung bagi mahasiswa dari semester 3, 5, dan 7 untuk memamerkan inovasi mereka yang lahir dari pembelajaran berbasis proyek.
Dua inovasi unggulan yang mencuri perhatian adalah desain vaksin hepatitis C dan serum jerawat. Keduanya tidak hanya menjadi bukti penerapan teori ke dalam praktik, tetapi juga menawarkan potensi solusi untuk permasalahan kesehatan global maupun personal.
Vaksin Hepatitis C: Inovasi di Tengah Tantangan Global
Salah satu karya yang menjadi sorotan adalah desain vaksin hepatitis C, yang digadang-gadang sebagai langkah awal menuju pengembangan solusi efektif bagi penyakit menular ini.
Melalui mata kuliah Bioteknologi, mahasiswa mampu mengintegrasikan teori genetika dan biokimia untuk merancang formulasi vaksin yang berpotensi menjadi game-changer dalam dunia medis.
Menurut dosen pembimbing, Fibe Yulinda Cesa, S.Farm., M.Biomed., pembuatan vaksin ini merupakan hasil dari pendekatan pembelajaran berbasis proyek yang menantang mahasiswa untuk mengatasi isu kesehatan dunia nyata.
“Kegiatan ini adalah hasil kerja mahasiswa dari awal semester hingga Ujian Akhir Semester (UAS). Produk-produk mereka yang mereka kerjakan akhirnya dipamerkan di sini sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka,” jelas Fibe.
Serum Jerawat: Solusi Aman dan Efektif untuk Kulit Bermasalah
Produk Anti Acne Serum yang dikembangkan oleh tim A1.2 --machung.ac.id
Tidak kalah menarik, Anti Acne Serum yang dikembangkan oleh tim A1.2 (Amanda, Georgina, Nadia, dan Jesha) mendapat pujian karena pendekatannya yang ilmiah dan praktis. Produk ini dirancang dengan perhatian khusus pada stabilitas dan efektivitas.
“Kami beberapa kali melakukan percobaan untuk memastikan kualitas produk ini aman dan berkualitas. Salah satunya adalah pemilihan botol gelap untuk melindungi sediaan dari cahaya matahari, sehingga mencegah terjadinya oksidasi,” ungkap tim A1.2.
Tim ini juga memastikan serum memiliki tingkat pH yang sesuai dengan kulit pengguna untuk memaksimalkan penyerapan dan mengurangi risiko iritasi.
Adapun inovasi yang dipamerkan lainnya meliputi krim pereda nyeri, infus tetes mata, tetes telinga, hingga berbagai produk lainnya.
Ekosistem Kreatif dan Produktif
Pameran ini tidak hanya menjadi ajang unjuk gigi bagi mahasiswa, tetapi juga menunjukkan komitmen Universitas Ma Chung dalam menciptakan ekosistem akademik yang mendukung kreativitas dan produktivitas.
Dengan mengintegrasikan pembelajaran berbasis proyek dalam kurikulum, mahasiswa tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu mengembangkan solusi nyata untuk berbagai tantangan di dunia farmasi.
Melalui inovasi seperti vaksin hepatitis C dan serum jerawat, mahasiswa Universitas Ma Chung membuktikan bahwa mereka tidak hanya belajar untuk diri sendiri, tetapi juga berkontribusi untuk masyarakat.
Inisiatif ini sekaligus menjadi langkah penting menuju pengembangan produk farmasi yang relevan dan berdaya saing tinggi di masa depan. (*)
Sumber: machung.ac.id