Bertepatan Imlek, Kampung Budaya Polowijen Gelar Gejug Gongseng #1

Bertepatan Imlek, Kampung Budaya Polowijen Gelar Gejug Gongseng #1

Penampilan Tari Beskalan dari Sanggar Gongpro Singosari Malang-Metta/Disway Malang-

o Tari Jembel Abang

6. Sanggar Topeng Ngesti Pandawa Lowok Permai Pakisaji Malang

7. Putra Manunggal Nawasena

o Jaranan

Selain pertunjukan tari, di akhir acara setiap tim dan sanggar yang tampil akan menerima piagam penghargaan sebagai bentuk apresiasi atas kerja keras mereka. 

Kegiatan ini juga menjadi ajang pra-ujian bagi anak-anak yang sedang mempersiapkan diri untuk ujian tari topeng sabrang di Kabupaten Malang. Pra-ujian ini bertujuan untuk mengukur kompetensi anak-anak dalam menguasai tarian tersebut.

Pelestarian Seni Tradisional

Menggelar event seperti Gejug Gongseng ini bagi KBP bukan hal baru. Selama ini, KBP sudah biasa menjadi rumah bagi berbagai kesenian tradisional.

Termasuk tari topeng, seni mocopatan, seni pedalangan, serta berbagai aktivitas seni lainnya seperti pembuatan topeng Malang, wayang, dan membatik.

“Kesenian ini kita lestarikan di Kampung Budaya Polowijen sebagai salah satu upaya untuk melestarikan tradisi dan mewarisi budaya,” ujar Ki Demang.

Tak hanya sebagai pusat seni, Kampung Budaya Polowijen juga memiliki nilai sejarah yang tinggi. 

Berdasarkan Prasasti Wurandungan Kanyuruhan B, kawasan ini dahulu merupakan daerah Sima, tempat bermukimnya Empu Purwa serta tempat masa kecil Ken Dedes hingga dewasa. Bukti sejarah tersebut masih dapat ditemukan di Situs Ken Dedes yang terletak di area kampung ini.

Kampung Budaya Polowijen berdiri sejak April 2017 dan tahun ini telah menginjak usia sewindu. Sebagai salah satu kampung tematik di Kota Malang, kampung ini dikenal sebagai kampung yang aktif mengadakan berbagai event dan kegiatan seni budaya. (*)

Sumber: