Intip Kembali Jurusan Terketat di SNBP 2024
--Universitas Negeri Surabaya
Ke delapan terdapat Universitas Syiah Kuala dengan jumlah peserta sebanyak 2.990 dan Universitas Negeri Malang diurutan ke sembilan dengan total peserta 2.955.
Terakhir, terdapat Universitas Hasanuddin dengan jumlah kesekuruhan 2.822 peserta.
Program Studi Terketat SNBP 2024
Kemendikti Saintek (sebelumnya Kemendikbudristek) juga mengeluarkan daftar program studi yang paling ketat pada SNBP 2024.
Keketatan ini dilihat dari banyaknya pendaftar dan peserta yang lolos di program studi tersebut.
Program Studi Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia merupakan program studi paling ketat, di mana hanya 25 peserta lolos dari 2.227 peserta pendaftar.
Posisi selanjutnya terdapat Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Jakarta hanya 20 peserta yang lolos dari 1.713 peserta pendaftar.
Ke tiga diduduki oleh Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) dari Universitas Sriwijaya dengan daya tampung 22 peserta dari 1.664 peserta pendaftar.
Program Studi Kedokteran Universitas Negeri Semarang menduduki posisi ke empat dengan jumlah peserta pendaftar sebanyak 703 dan peserta yang lolos 10.
Ke lima Program Studi Manajemen Universitas Padjajaran dengan jumlah peserta diterima 26 peserta dari 1.810 peserta pendaftar.
Posisi selanjutnya, dari Uiniversitas Pendidikan Indonesia dengan Program Studi Kedokteran. Jumlah peserta pendaftar sebanyak 689 dan peserta yang lolos sebanyak 10.
Diurutan ke tujuh, terdapat Program Studi Ilmu Komunikasi dari Universitas Pendidikan Indonesia, dengan jumlah daya tampung 25 peserta dari 1.719 peserta pendaftar.
Program Studi Farmasi Universitas Negeri Surakarta menduduki posisi ke delapan dengan 16 peserta yang lolos dari 1.090 peserta pendaftar.
Masih dengan program studi yang sama, namun ini dari UPN Veteran Jakarta dengan daya tampung 12 peserta dari 805 peserta pendaftar.
Terakhir, terdapat Program Studi Keperawatan dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa sebanyak 17 peserta yang lolos dsri 1.089 peserta pendaftar.
Sumber: kemendikti saintek