Pasca Banjir Besar di Madyopuro dan Sejumlah Titik Lain di Kota Malang, BPBD Aktifkan Pembersihan Drainase

Pasca Banjir Besar di Madyopuro dan Sejumlah Titik Lain di Kota Malang, BPBD Aktifkan Pembersihan Drainase

Banjir di sebagian wilayah Kota Malang akibat hujan deras pada Selasa (24/12)--Metrotvnews.com/Daviq Umar Alfaruk

 Jl. Ki Ageng Gribig Gang Mirej: 160 rumah tergenang, kawasan terdampak terparah.

o Kelurahan Lesanpuro 

 Gang V dan Gang XII : 37 rumah tergenang.

o Kelurahan Kedungkandang 

 Perum Prima Ragil Permai 7: 10 rumah tergenang.

Dengan ketinggian air yang berkisar antara 20 hingga 135 cm, wilayah Gang Mirej di Kelurahan Madyopuro tercatat sebagai lokasi terdampak paling parah.

Penyebab dan Kronologi

Banjir disebabkan oleh hujan deras yang mengakibatkan peningkatan debit air Sungai Brantas dan Sungai Amprong. Ditambah dengan curah hujan tinggi di wilayah hulu sungai, menyebabkan air meluap dan merendam jalanan serta pemukiman warga. Sejumlah warga, terutama di Kelurahan Madyopuro, terjebak banjir dan membutuhkan evakuasi.

Segera setelah kejadian, BPBD Kota Malang bersama TNI, Polri, serta relawan setempat melaksanakan upaya tanggap darurat. Sebanyak 45 warga yang terjebak banjir berhasil dievakuasi ke tempat yang lebih aman. 

Sementara itu, tim BPBD melakukan pemantauan secara berkala, menguras air yang menggenangi rumah dan jalan menggunakan pompa sedot, serta membersihkan material sisa banjir bersama Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Malang.

Distribusi logistik darurat, seperti makanan siap saji, selimut, tikar, serta pakaian anak juga dilakukan untuk membantu korban yang terdampak. Sebagai bagian dari respons cepat, Tagana mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan warga.

Kerusakan dan Kerugian

Meski tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini, kerusakan material cukup signifikan. Berdasarkan laporan sementara, banyak rumah yang terdampak kehilangan furnitur seperti kasur, sofa, lemari, barang elektronik, hingga kendaraan bermotor yang terendam air. BPBD Kota Malang masih menghitung kerugian yang lebih rinci dan berkoordinasi dengan instansi terkait untuk proses rehabilitasi.

Proses penanggulangan bencana ini melibatkan berbagai pihak, di antaranya TNI/POLRI, Pemadam Kebakaran, Komunitas Relawan. Taruna Siaga Bencana (Tagana), Kelurahan dan Kecamatan Tangguh, dan Agen BPBD Provinsi Jawa Timur.

Selain itu, berbagai instansi lainnya, termasuk Dinas Sosial dan Dinas Kesehatan, turut membantu dalam distribusi bantuan dan penanganan pasca-bencana. (*)

Sumber: