Kualitas Sperma Turun Mulai Usia 30 Tahun, 7 dari 10 Pria tak Paham
--Disway.id
JAKARTA, DISWAYMALANG.ID – Kualitas kesuburan pria dipengaruhi oleh usia. Sayangnya, hanya 70 persen pria yang paham kalau kualitas sperma menurun mulai usia 30 tahun ke atas.
Sebuah laporan dari Carrot Fertility and Legacy, dilansir dari She Knows, meneliti seberapa baik rata-rata orang Amerika memahami kesehatan sperma dan kesuburan.
Untuk mengukurnya, para peneliti melakukan survei digital terhadap 2.983 orang dewasa berusia 18–65 tahun selama November 2022. Peserta diminta untuk menunjukkan usia, jenis kelamin, etnis, dan orientasi seksual mereka, di antara faktor demografi lainnya.
Hasilnya cukup mengejutkan. Ternyata lebih dari separuh pria sangat kurang informasi tentang bagaimana perilaku umum dan pilihan gaya hidup dapat memengaruhi sperma mereka.
Yang mengejutkan, di antara responden pria, 70 persen tidak tahu bahwa kesuburan mereka menurun seiring bertambahnya usia, atau melebih-lebihkan usia ketika kesuburan mulai menurun.
Kesuburan Turun Mulai Usia 30
Kurang dari setengah responden gagal mengidentifikasi konsumsi alkohol (43 persen) dan merokok (47 persen) sebagai faktor yang dapat berdampak negatif pada kesehatan sperma mereka. American Society of Reproductive Medicine menganggap yang terakhir sebagai “faktor risiko utama” untuk infertilitas pria.
Seperempat responden pria sungguh-sungguh percaya mengurangi seberapa sering mereka masturbasi dapat bermanfaat bagi kesuburan mereka. Kenyataannya, ini merugikan kesehatan sperma dan prostat.
Sebagian besar pria dan wanita meremehkan efek infertilitas faktor pria bagi pasangan yang ingin hamil. Satu dari 10 responden percaya bahwa hal itu “sedikit atau tidak berperan” dalam kehamilan, yang jelas-jelas salah.
Dalam sebuah pernyataan, Asima Ahmad, MD, MPH, FACOG, salah satu pendiri dan kepala staf medis Carrot Fertility, mengatakan laporan tersebut menunjukkan perlunya edukasi tentang kesehatan sperma dan kesuburan pria.
“Hal ini perlahan mulai berubah, tetapi selama ini, telah terjadi kurangnya perbincangan dan pendidikan seputar topik pria dan kesuburan,” kata Ahmad kepada SheKnows.
“Fokusnya sebagian besar adalah bertumpu pada sel telur wanita. Namun, pria menghasilkan jutaan sperma baru setiap hari, sehingga dampak usia terhadap kesuburan tidak sekuat pada wanita dan oleh karena itu, sering kali tidak dibahas,” katanya.
Laporan tersebut muncul setelah studi terkait sperma lainnya dari November lalu, yang melacak penurunan jumlah sperma global antara tahun 1973 dan 2018. Rupanya, jumlahnya turun lebih dari 50 persen selama rentang waktu 45 tahun tersebut. (*)
Sumber: disway.id