Tugas Akhir Jangan Plagiat! FH UB Gandeng USAID Luncurkan Sistem SIAP
Foto bersama usai Seminar Integrity Fair dan Peluncuran Sistem Anti-Plagiasi SIAP pada Kamis (12/12)--prasetya.ub.ac.id
BLIMBING, DISWAYMALANG.ID-- Fakultas Hukum Universitas Brawijaya (FH UB), bekerja sama dengan Kemitraan dan United States Agency for International Development (USAID) melalui program USAID Integritas, meluncurkan langkah strategis untuk memperkuat budaya akademik yang menjunjung kejujuran dan orisinalitas.
Salah satu inisiatif unggulan dari kolaborasi ini adalah pengembangan Sistem Informasi Anti-Plagiasi (SIAP), sebuah platform digital inovatif yang dirancang untuk memastikan transparansi dan efisiensi dalam pengecekan Plagiasi di lingkungan akademik.
Inisiatif ini diperkenalkan dalam acara Integrity Fair yang berlangsung di Atria Hotel Malang, Blimbing, pada Kamis (12/12). Kegiatan ini menjadi momentum penting untuk mendorong penerapan nilai-nilai integritas di ruang akademik melalui program bertajuk “Internalisasi Nilai Integritas di Ruang Akademik.”
Langkah Strategis Menuju Akademik Berintegritas
Program ini tidak hanya mencakup penerapan sistem digital berbasis teknologi, tetapi juga pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) baru untuk mendukung implementasi SIAP.
Ketua Pelaksana Program, Galieh Damayanti, SH, MH., menjelaskan bahwa sistem ini mampu memproses hingga 30 dokumen per hari dengan waktu maksimal dua hari kerja.
“Dengan SIAP, proses pengecekan plagiasi menjadi lebih transparan dan efisien. Mahasiswa, dosen, dan ketua program studi dapat memantau proses pengecekan secara daring, mengurangi potensi penundaan dan risiko pelanggaran,” ujarnya.
Integritas sebagai Pilar Pendidikan Berkarakter
Dekan FH UB Dr. Aan Eko Widiarto, S.H., M.Hum. menegaskan bahwa pengembangan SIAP merupakan bagian dari komitmen fakultas untuk mencetak lulusan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
“Di era teknologi, integritas menjadi semakin penting. SIAP dirancang untuk memastikan transparansi, dengan tingkat kesamaan (similarity index) maksimal 20%. Sistem ini juga dilengkapi mekanisme justifikasi untuk hasil yang melampaui batas tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, salah satu tantangan terbesar dalam menjaga integritas akademik adalah upaya manipulasi dokumen oleh mahasiswa. Oleh karena itu, integrasi teknologi canggih seperti SIAP menjadi kunci dalam menciptakan keadilan dan akuntabilitas di ruang akademik.
Komitmen Global dan Inspirasi bagi Institusi Lain
Ahmad Qisa’i, Ph.D., Anti-Corruption Advisor USAID, juga menjelaskan bahwa program ini merupakan bagian dari komitmen USAID untuk memperkuat integritas di perguruan tinggi Indonesia.
“Program ini tidak hanya berfokus pada FH , tetapi juga memberikan inspirasi bagi institusi lain untuk mengembangkan budaya integritas yang berkelanjutan. SIAP adalah contoh bagaimana teknologi dapat mendorong perubahan pola pikir dan perilaku sivitas akademika,” jelasnya.
Sumber: prasetya.ub.ac.id