Para Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Kumpul di Malang, Bahas Isu Prodi dan Akreditasi

Para Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Kelautan Kumpul di Malang, Bahas Isu Prodi dan Akreditasi

FPIK UB Jadi Tuan Rumah Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Ilmu Kelautan Kedua-Belqis Disway Malang-

KLOJEN, DISWAYMALANG.ID-- Forum Pimpinan Perguruan Tinggi Perikanan dan Ilmu Kelautan (FP2TPK) Indonesia menggelar pertemuan  di Ijen Suite Resort and Convention, Klojen, Kota Malang, Sabtu (16/11). Hadir 174 peserta dari 61 perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta, yang terdiri dari unsur Dekan, Wakil Dekan atau setidakmya Ketua Program Studi (Prodi) atau Jurusan. 

Ada dua agenda utama pertemuan yang kali mengusung tema “Penguatan Tata Kelola Kelembagaan Bidang Perikanan dan Kelautan dalam Upaya Mencetak Generasi Unggul dan Berdaya Saing”. Yang pertama, sesuai tema membahas tentang perubahan nomenklatur nama prodi dan isu akreditasi mandiri untuk memperkuat kelembagaan bidang perikanan dan kelautan. Yang kedua, penyampaian laporan pertanggungjawaban pengurus FP2TPK periode 2022-2024. yang diikuti dengan pemiihan pengurus baru FP2TPK perideo 2024-2026.

Untuk memperkuat pembahasan agenda pertama, diundang tiga narasumber. Yakni, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR., M.S., dan Prof. Dr. Sc.Agr. Ir. Suyadi, M.S., IPU., ASEAN Eng sebagai narasumber perubahan nama prodi. Lalu, Dr. Ir, Muhammad Iqbal Djawaid, sebagai narasumber pembentukan lembaga akreditasi mandiri.

Juga hadir Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H. selaku Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa Universitas Brawijaya (UB). Mewakili Rektor UB, Setiawan menyambut para peserta dan menyampaikan apresiasi atas kerjasama antarpimpinan perguruan tinggi perikanan dan kelautans selama ini. 


174 Peserta dari 61 Anggota Perguruan Tinggi FP2TPK Datang dalam Pertemuan Sabtu 16 November 2024-Belqis Disway Malang-

Akreditasi dan Prodi

Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) UB Prof. Dr. Ir. Maftuch, M.Si., IPU selaku tuan rumah menyambut para tamu dengan menyampaikan pentingnya perguruan tinggi perikanan dan ilmu kelautan membentuk lembaga akreditasi mandiri. 

“Pada 2025, bagi institusi yang belum memiliki LAM, status akreditasi mereka akan dipertanyakan, dan hanya akan mendapatkan akreditasi terakreditasi saja. Ini tentu akan berdampak pada kualitas lulusan dan penerimaan di dunia kerja,” katanya. 

Maftuch yang juga ketua demisioner FP2TPK juga menyoroti tren penurunan minat kuliah di perikanan dan kelautan. Menurut dial, hal itu menjadi perhatian serius penyelenggara pendidikan tinggi. Antara lain, dengan melakukan perubahan prodi. 

Usai paparan awal dari Maftuch, tampil para pembicara untuk menyampaikan best practices dalam dua isu tersebut. Prof. Nuhfil Hanani, mantan Rektor UB periode sebelum ini dan Prof. Suyadi yang adalah mantan Dekan Fakultas Peternakan UB bertindak untuk memaparkan best practices dalam hal perubahan prodi.

Dua narasumber tersebut bergantian memberi wawasan baru mengenai bagaimana perguruan tinggi dapat memperbaharui nama prodi maupun melakukan perubahan berubah penggabungan dan pengurangan jumlah prodi. Perubahan dan pembaharuan itu bisa dilakukan menyesuaikan dengan perkembangan teknologi dan juga kebutuhan industri.

Perubahan dan pembaharuan prodi ini diharapkan juga meningkatkan kembali minat untuk kuliah di perikanan dan kelautan. Karena itu pula, pada forum ini juga dibahas strategi untuk meningkatkan kembali minat dimaksud.  

Sedangkan untuk isu pembentukan lembaga akreditas mandiri (LAM), diskusi dipandu oleh  Dr.  Muhammad Iqbal Djawaid. Diskusi ini bertujuan untuk mempersiapkan anggota FP2TPK dalam menyusun LAM yang efektif sesuai dengan regulasi yang berlaku.

Pemilihan Ketua FP2TPK

Sumber: belqis disway