1 tahun disway

Pengangguran Lulusan SMK Tiga Kali Lipat, Indonesia Masuk Titik Krusial

Pengangguran Lulusan SMK Tiga Kali Lipat, Indonesia Masuk Titik Krusial

Data Kadin Indonesia menunjukkan bahwa tingkat pengangguran lulusan SMK tercatat tiga kali lebih tinggi dibanding lulusan pendidikan dasar, menandakan ketidaksesuaian serius antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri. -Ilustrasi---

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID–Indonesia tengah menghadapi situasi genting di sektor ketenagakerjaan. Data Kadin Indonesia menunjukkan tingkat pengangguran lulusan SMK tercatat tiga kali lebih tinggi dibanding lulusan pendidikan dasar. Menandakan ketidaksesuaian serius antara dunia pendidikan dan kebutuhan industri.

Kondisi ini membuat Indonesia berada di titik krusial dalam upaya memperkuat kualitas SDM dan memaksimalkan peluang bonus demografi menuju visi Indonesia Maju 2045.

Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Keberlanjutan Kadin Indonesia Shinta W Kamdani mengungkapkan, saat ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 menempatkan peningkatan kualitas SDM sebagai prioritas utama.

Namun, dirinya menambahkan, tantangan ketenagakerjaan masih kompleks ,yaitu terdapat ketidaksesuaian keterampilan antara lulusan pendidikan dan kebutuhan industri.

"Tingkat pengangguran lulusan SMK sekitar tiga kali lebih tinggi dibanding lulusan pendidikan dasar. Kondisi tersebut menunjukkan masih lemahnya konektivitas antara dunia pendidikan dan industri. Sebagian besar penduduk usia kerja masih memiliki tingkat pendidikan formal yang rendah, sehingga berpotensi menurunkan produktivitas nasional," ujar Shinta.

Oleh karena itulah, Shinta turut menekankan akan pentingnya memperkuat pelatihan vokasi dan peningkatan kapasitas SDM untuk memanfaatkan bonus demografi secara optimal.

"Indonesia saat ini berada di titik krusial menuju visi Indonesia Maju 2045. Perubahan teknologi yang cepat dan dorongan menuju pertumbuhan hijau menjadi faktor utama transformasi ekonomi nasional," tutup Shinta.

Pertumbuhan Ekonomi Digenjot

Dalam upayanya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional, Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia kembali menegaskan akan pentingnya menjalin kolaborasi lintas sektor untuk mendorong pertumbuhan ekonomi 8 persen.

Dalam hal ini, Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie menyatakan bahwa kolaborasi ini juga menjadi langkah penting untuk menurunkan angka kemiskinan ekstrem menjadi di angka 0 persen.

"Dalam semangat itulah, Kadin hadir sebagai mitra strategis pemerintah, memastikan agar kebijakan nasional dan kapasitas dunia usaha berjalan searah, saling menguatkan, dan berdampak nyata bagi rakyat," ucap Anindya kepada media secara daring, pada Sabtu 15 November 2025.

Lebih lanjut, Anindya juga turut menambahkan bahwa saat ini, dunia usaha sendiri juga tengah menghadapi tantangan nyata dalam pemenuhan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan sektor industri.

Untuk itulah, dirinya menyatakan bahwa Kadin Indonesia bersama dengan Pemerintah terus mendorong transformasi pendidikan vokasi dan program magang nasional agar benar-benar link and match dengan kebutuhan dunia kerja di sektor manufaktur, kesehatan, pariwisata, energi, dan teknologi digital.

"Industri kita tidak kekurangan tenaga kerja. Yang kita butuhkan adalah tenaga kerja yang tepat untuk industri yang tepat," pungkas Anindya.

Sumber: disway.id