Keracunan Massal MBG, Menkes Sebut Penyebabnya Beragam, dari Salmonella hingga Virus Hepatitis A
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah telah melakukan penelitian epidemologis di seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) buntut adanya kasus keracunan Makan Bergizi Gratis (MBG). (Disway.id/Anisha)--disway news network
- shigella
Virus:
- norovirus/rotavirus
- hepatitis A virus
Kimia:
- nitrit
- scombrotoxin (histamine)
Dalam rapat tersebut, Badan Gizi Nasional (BGN) mencatat total ada 6.517 orang yang mengalami keracunan diduga karena makan bergizi gratis (MBG) sejak program Januari 2025.
"Kalau dilihat dari sebaran kasus, maka kita lihat bahwa di wilayah I itu tercatat ada yang mengalami gangguan pencernaan sejumlah 1.307, wilayah II ini sudah bertambah tidak lagi 4.147 ditambah dengan yang di Garut mungkin 60 orang, wilayah III ada 1.003 orang," kata Kepala BGN Dadan Hindayana.
Diketahui, Wilayah 1 mencakup Pulau Sumatera. Sementara itu, wilayah 2, yang mencakup Pulau Jawa, mencatat jumlah kasus tertinggi. Selanjutnya, wilayah 3 yang mencakup kawasan Indonesia Timur.
Menurut Dadan, kejadian terakhir keracunan massal MBG baru saja terjadi malam tadi. Salah satu penyebabnya adalah saat siswa mengonsumsi susu.
“Jadi yang terakhir kejadian kemarin di Pasar Rebo dan juga di Kadungora. Di Kadungora ini kejadian yang tak terduga karena sebetulnya SPPG memberikan makanan dua kali. Yang pertama masakan segar, kemudian karena mau ada renovasi ia memberikan makanan untuk hari ini,” ujar Dadan.
“Salah satu makanan yang dibagikan adalah susu. Susunya langsung diminum dan yang susu kemudian menimbulkan gangguan pencernaan,” tambahnya.
Sumber: disway news network
