1 tahun disway

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Melambat, Kadin Indonesia Persiapkan Strategi Ini

Pertumbuhan Ekonomi Diprediksi Melambat, Kadin Indonesia Persiapkan Strategi Ini

Para pembicara dan sebagian peserta Global & Economic Outlook Q1-2025: Mengekstraksi Hambatan Perdagangan dan Gejolak Ekonomi Global untuk Daya Tahan Perekonomian Nasional” di Menara Kadin Indonesia, Jakarta pada Kamis (12/6) --disway.id

JAKARTA, DISWAYMALANG.ID  -  Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia mengusulkan dilakukan reformasi kebijakan domestik dalam menghadapi potensi perlambatan ekonomi. Terutama, reformasi dalam hal produktivitas dan insentif.

Usulan itu merupakan bagian dari sejumlah langkah strategis juga turut yang disiapkan Kadin untuk turut mempertahankan daya tahan perekonomian nasional.

“Salah satu rekomendasi utama yang kami dorong adalah peningkatan produktivitas ekonomi,” jelas Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Pembangunan Manusia, Kebudayaan, dan Pembangunan Berkelanjutan Kadin Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani, kepada media secara daring, Jumat (13/6).

Langkah konkret untuk meningkatkan produktivitas, lanjut Shinta, bisa dilakukan dengan mengubah bantuan sosial (bansos) menjadi program kewirausahaan sosial. Tujuannya, menciptakan masyarakat yang lebih mandiri dan produktif.

Menurut Shinta, saat ini angka tingkat kewirausahaan nasional masih rendah. Yakni, di angka 3,47 persen.

Dia juga mendesak perbaikan incremental capital output ratio (ICOR) nasional yang masih berada di atas 6 persen, jauh dari rata-rata ASEAN yang hanya 3-4 persen. “(Angka ini) masih cukup jauh dari target 10-12 persen seperti negara maju,” tegas Shinta.

Untuk diketahui, angka ICOR yang tinggi menunjukkan tingkat efisiensi investasi di Indonesia masih rendah.

Terkait kondisi ekonomi nasional saat ini dan prediksi ke depan, Kadin menggelar acara ''Global & Economic Outlook Q1-2025: Mengekstraksi Hambatan Perdagangan dan Gejolak Ekonomi Global untuk Daya Tahan Perekonomian Nasional.” Acara yang dihadiri anggota Kadin dan beberapa ekonom ini digelar di Menara Kadin Indonesia, Jakarta Selatan pada Kamis (12/06/2025).

BACA JUGA:Profit Capai Rp 300 Triliun, UMKM Makin Kokoh jadi Tulang Punggung Ekonomi Nasional

BACA JUGA:Hati-Hati Jika Suka Makan Sayur Goreng, Menurut Ahli Bisa Picu Kanker Lho

Efisiensi Tidak Berdampak ke Dunia Usaha 

Di sisi lain, Wakil Ketua Umum Bidang Analisis Kebijakan Makro-Mikro Ekonomi Kadin Indonesia Aviliani juga turut menyoroti lemahnya dampak kebijakan anggaran terhadap dunia usaha.

Untuk menghadapi hal ini, dia menekankan perlunya fokus yang jelas dalam belanja pemerintah agar tercipta efek berganda bagi pertumbuhan ekonomi.

“Pengusaha melihat apa efek dari pengalihan anggaran ini tidak terdampak pada pengusaha. Ketika tidak ada fokus, itu juga berpengaruh terhadap multiplier efek ekonomi pada pengusaha,” tutur Aviliani. (*)

Sumber: