Budi Sugiarto, Salah Satu Figur Sentral Pengembangan Anggrek di Malang Raya
Budi Sugiarto -pancarp/diswaymalang-
KOTA BATU, DISWAYMALANG.ID-Gelaran pameran anggrek yang besar seperti Batu Shining Orchid Week 2025 yang kini tengah berlangsung, mengingatkan akan salah satu tokoh anggrek di Malang Raya Yakni, Budi Sugiarto, pendiri Handoyo Budi Orchid (HBO) usaha pembibitan dan produksi anggrek ternama.
HBO yang sudah beroperasi sejak 25 tahun lalu itu, bukan semata tempat membeli bibit maupun tanaman anggrek. HBO juga dikenal sebagai tempat riset dan pengembangan produk anggrek. Yakni, di laboratorium HBO yang ada di Jalan Bondowoso, Kota Malang, serta kebun di Ngijo, Karangploso, Kabupaten Malang.
Budi Sugiarto lah bersama kakaknya, Budi Handoyo, yang mengembangkan HBO, bukan sekadar untuk tujuan bisnis. Tapi, juga untuk kepentingan riset dan pendidikan.
Semua ini, didasari oleh minat dan kesukaan Budi Sugiarto terhadap anggrek. Sejak SD, dia sudah tertarik dengan anggrek. Minat, kesukaan dan ketertarikan itu juga menjadi dasar pilihan kuliahnya. Yakni, Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya.
Jadilah, minat, kesukaan yang dilengkapi dengan pengetahuan akademik, menjadikan Budi Sugiarto menjadi salah satu figur sentral anggrek, khususnya di Malang Raya. Dia pun jadi sosok yang familiar di kalangan hobies, kolektor, dan petani anggrek.
BACA JUGA:Pameran Anggrek Batu Shining Orchid Week 2025 Mulai Dibuka

Pembibitan anggrek HBO--fb Handoyo Budi Orchid
Jujugan Pertanyaan
Budi Sugiato dikenal sangat sabar menjawab ketika konsumennya konsultasi tentang permasalahan seputar anggrek. Itu yang membuat dia sering jadi jujugan pertanyaan orang-orang di komunitas pecinta anggrek.
Dia juga masih sangat peduli dengan ''dunia peranggrekan'' saat ini. Salah satunya dia tunjukkan dengan masih hadir di event Batu Shining Orchid Week 2025 yang berlangsung di Balai Kota Among Tani Kota Batu, sejak Jumat (3/10).
Menurut Budi, orang yang bergelut dengan anggrek cenderung tenang dan sabar. ''Sebab kita harus menuruti kemauan anggrek. Bukan sebaliknya," kata Budi saat ditemui Disway Malang di ajang pameran anggrek dalam rangka perayaan HUT ke 24 Kota Batu itu.
Diungkapkan, memelihara anggrek, dari pembibitan hingga mulai berbunga, memerlukan waktu 2 sampai 4 tahun. Selama itu, setiap hari diusahakan untuk berkomunikasi dengan anggrek. Dengan cara, memperhatikan setiap hari.
''Kalau ada hewan atau kelebihan air yang bisa membuat busuk akar kita harus tahu. Biar anggrek sehat," tuturnya.
Buah kesabaran menunggu setiap hari akan dirasakan saat anggrek mulai berbunga."Ketika bunga mulai muncul, perasaan kita sangat senang dan menikmati. Itu adalah obat hati bagi hobies," ungkapnya.
Budi mengungkapkan, sudah empat tahun ini dia menikmati masa 'pensiun' dari pengelolaan toko Orchid-nya. "Saat ini tiap hari merawat koleksi anggrek yang ada di rumah," pungkasnya. (*)
Sumber:
