Siti Hajnia Menjaga Harapan Warga Aceh di Kota Malang Tetap Menyala
Siti Hajnia, pemilik Keday Jasa Ayah yang menggratiskan makanan untuk mahaswa Aceh di Kota Malang menyusul bencana banjir di Provinsi Aceh. -majoo.id--
Ia juga mengaku tidak menerima donasi langsung ke kedainya. Karena ingin memastikan setiap bantuan tersalurkan tepat sasaran. “Kalau ada yang mau bantu mungkin lebih baik langsung ke posko-posko lain. Karena klaim mahasiswa tiap universitas kan beda-beda. Jadi biar lebih terarah,” tegasnya.
Jadi Oase di Tengah Kebingungan Mahasiswa Aceh
Dari sisi psikologis, program ini menjadi oase di tengah kebingungan mahasiswa yang tidak bisa menghubungi keluarganya. “Saya harap mereka sabar. Ini ujian. Tetap saling menguatkan dan fokus belajar supaya bisa membanggakan orang tua,” pesan Bu Siti.
BACA JUGA:Sudah 5 Hari Kelaparan, Warga Gayo Lues Aceh Minta Bantuan PM Malaysia
Ia juga mengungkapkan, program makan gratis diberlakukan tanpa batasan. “Pembatasan nggak ada. Sehari boleh klaim berapa pun. Besoknya balik lagi juga boleh,” ujarnya.

Pernyataan resmi dari Kedai Jasa Ayah yang akan melakukan penggalangan dana secara langsung hari ini Jumat, 5 Desember 2025--Instagram Jasa Ayah
Galang Dana Bersama Komunitas Aceh di Kota Malang
Gerakan solidaritas itu pun meluas. Selain menggratiskan makanan, Bu Siti bersama komunitas Aceh di Kota Malang. Mereka akan menggelar penggalangan dana bertajuk Untuk Saudara di Aceh.
Bekerja sama dengan Ikatan Pemuda Pelajar Aceh (IPPA) Malang dan komunitas Keluarga Tanah Rencong, penggalangan dana dilaksanakan Jumat (5/12) tadi di Kedai Ramlah Spesial Ayam Tangkap yang berlokasi di Jl Candi Panggung No.58, Mojolangu, Kec. Lowokwaru, Kota Malang.
“Omzet restoran hari ini (Jumat, 5 Desember 2025) semuanya didonasikan. Kita juga terima transfer dari siapa pun untuk kemudian disalurkan ke Aceh,” kata Bu Siti. Ia bahkan memastikan bahwa seluruh bantuan akan dikirimkan dalam bentuk uang tunai karena pengiriman logistik masih terhambat.
BACA JUGA:Tembus 303 Jiwa! Korban Meninggal Dunia Akibat Banjir di Aceh, Sumut, dan Sumbar
“Karena kami menerima donasinya berupa uang, nanti kami salurkan ke posko-posko yang sudah aktif sejak awal bencana. Insyaallah saya sendiri juga pulang ke Aceh untuk menyerahkannya langsung,” paparnya.
Tak Rasakan Pahitnya Hidup sebagai Mahasiswa Rantau
Meski tinggal di Malang cukup lama dan tidak merasakan pahitnya hidup sebagai mahasiswa rantau. Bu Siti mengaku empatinya muncul karena kuatnya hubungan dengan sesama warga Aceh di Malang. “Teman-teman siswa Aceh banyak di sini. Kita sering update kondisi. Jadi cukup tahu,” katanya.

Kedai ramlah yang akan menjadi tempat penggalangan dana untuk korban bencana aceh hari ini Jumat, 5 Desember 2025--google maps
Tidak hanya membantu dari jauh, ia juga memastikan akan terbang langsung ke Aceh. “Saya memang sudah ada rencana pulang jauh-jauh hari. Jadi sekalian nanti bisa memberikan simbolis donasinya ke posko-posko,” ungkapnya.
Di tengah situasi bencana yang masih belum mereda, ia berharap penanganan lebih serius dilakukan agar daerah yang terisolasi segera terjangkau. “Mereka sudah sembilan hari tidak terjangkau. Tidak dapat air bersih, tidak dapat makanan. Itu luar biasa penderitaannya,” ujarnya lirih.
Namun bagi mahasiswa Aceh di Malang, kepedulian Bu Siti dan Jasa Ayah Corp menjadi bukti. Bahwa solidaritas lintaskota dan lintasprofesi bisa lahir dari hati yang tulus. Dari bingung harus membantu apa, akhirnya lahirlah sebuah gerakan yang tidak hanya menyelamatkan fisik, tetapi juga menjaga harapan tetap menyala.
Sumber:
