Siti Hajnia Pimpin Galang Donasi, Ketua Keluarga Tanoh Rencong Berkaca-kaca: Dampaknya Lebih Luas dari Tsunami

LOWOKWARU, DISWAYMALANG.ID--Komunitas Aceh di Kota Malang berkumpul, berbagi cerita dan saling menguatkan, sekaligus membuka penggalangan donasi untuk korban banjir di daerah merek. Acara digelar di Ramlah Spesial Ayam Tangkap, Jl Candi Panggung No 58 (Area RRI), Kota Malang, Jumat (5/12) pukul 19.00 WIB. Terkumpul dana sementara Rp 103.047.710.

Acara ini diinisiasi keluarga besar Jasa Ayah Corporation, Ramlah, bersama komunitas warga Aceh dan mahasiswa di Malang. Yakni Ikatan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Aceh (IPPMA) Malang dan Keluarga Tanoh Rencong (KTR) Malang. Hal ini sebagai respons cepat atas bencana banjir besar yang hingga kini masih mengisolasi sejumlah wilayah di Aceh.

BACA JUGA:Siti Hajnia Menjaga Harapan Warga Aceh di Kota Malang Tetap Menyala

Donasi direncanakan disalurkan melalui Yayasan Haka Aceh, dengan masa pengumpulan yang tetap dibuka hingga hari Minggu (7/12).

Pemilik Resto Ramlah dan Jasa Ayah Corporation Siti Hajnia, menyampaikan banyak terima kasih atas segala bentuk bantuan yang diberikan untuk penggalangan donasi untuk korban banjir di Aceh-Jumat, 5 Desember 2025-Martinus Ikrar Raditya-Disway Malang

Penggalangan dana dibuka dengan sambutan dari Siti Hajnia, pemilik Ramlah dan Jasa Ayah Corporation, yang juga merupakan warga asal Bireuen.

Ia mengatakan, dorongan mengadakan kegiatan ini muncul karena banyak warga Aceh di perantauan merasa tidak tenang melihat keluarga di kampung halaman terputus komunikasi selama berhari-hari.

“Masih banyak daerah yang belum bisa dijangkau, dan mereka sangat-sangat membutuhkan uluran tangan kita,” ujarnya.

Ia menambahkan, seluruh transaksi penjualan makanan, minuman, dan kudapan pada malam itu akan didonasikan sepenuhnya untuk bantuan korban banjir.

BACA JUGA:Korban Tembus 867 Tewas, 521 Hilang! Guru Besar UB: Indikasi Penebangan Hutan di Balik Banjir Besar Sumatera

Selama acara berlangsung, dukungan datang tidak hanya dari komunitas Aceh dan mahasiswa, tetapi juga dari pelanggan yang sedang makan di Ramlah. Beberapa di antara mereka menyerahkan donasi tunai langsung, menunjukkan tingginya empati masyarakat Malang terhadap bencana yang terjadi di Aceh.

Ketua Keluarga Tanoh Rencong Salahuddin Salam, menyampaikan keprihatinannya kepada para korban banjir Aceh mengingat dirinya juga merupakan korban tsunami Aceh 2004-Jumat, 5 Desember 2025. -Martinus Ikrar Raditya/diswaymalang.id

Berdampak Lebih Luas Dibanding Tsunami 2004

Ketua Keluarga Tanah Rencong di Malang, Salahuddin Salam, menyampaikan bahwa bencana kali ini berdampak jauh lebih luas dibanding kejadian tsunami 2004 di beberapa wilayah Aceh. Sebab, berdasarkan informasi yang ia peroleh dari rekan-rekan di lapangan, daerah yang terdampak tidak hanya pesisir. Tetapi meluas hingga Aceh Tengah, Bener Meriah, Gayo Alas, Kutacane, Bireuen, Aceh Utara, hingga Aceh Tamiang.

“Kalau saya lihat dari kondisi di lapangan, dampaknya bahkan lebih besar daripada tsunami di beberapa titik,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca karena mengingat dirinya yang juga terdampak korban tsunami 2004 di wilayah Aceh lalu.

BACA JUGA:Banjir Aceh-Sumut Diduga Akibat Pembalakan Liar, Kejagung Beberkan Fokus Penyelidikan Satgas PKH  

Ia menekankan, mahasiswa Aceh di Malang tidak sendirian dan seluruh warga Aceh di rantau akan berupaya membantu semampunya.

Ketua IPPMA Zuchri Alfarizi (kiri) dan anggota IPPMA Rajulul Hadi (kanan) sebagai mahasiswa di Malang yang keluarganya juga terdampak banjir Aceh menyampaikan kesan dan pesan mewakili yang terdampak pada acara penggalangan donasi di Ramlah, Malang, Jumat malam (5/12). -Martinus Ikrar Raditya/diswaymalang.id

BACA JUGA:Wali Kota Malang Turunkan Alat Berat Keruk Saluran, Ungkap Penyebab Utama Banjir

Ketua IPPMA Malang: Kami Sangat Terbantu Makan Gratis

Mahasiswa Aceh yang tergabung dalam Ikatan Pelajar Pemuda dan Mahasiswa Aceh Malang (IPPMA Malang) turut menyampaikan kesan dan kondisi mereka. Ketua IPPMA Malang Zuchri Alfarizi menjelaskan, hingga Jumat malam masih ada mahasiswa yang belum dapat menghubungi keluarganya akibat listrik padam, jaringan terputus, dan akses fisik yang tertutup material banjir.

Ia menyampaikan rasa terima kasih kepada Jasa Ayah Corporation yang menyediakan makan gratis bagi mahasiswa yang terdampak keterlambatan kiriman keluarga. “Kami sangat terbantu karena tidak perlu lagi memikirkan apakah kami bisa makan hari ini,” ujarnya.

Mahasiswa lainnya, Rajulul Hadi, menggambarkan kondisi lebih rinci terkait kerusakan di Aceh dan wilayah Sumatera bagian utara. Menurutnya, kerusakan jembatan di jalur Aceh Tamiang membuat distribusi logistik dan bahan bakar tersendat. Beberapa pompa bensin juga terdampak, menyulitkan mobilitas warga maupun upaya pertolongan.

Penampilan tari Ratoh Jaroe dari Aceh kolaborasi mahasiswa UB dan sanggar cakradonya turut memeriahkan acara penggalangan donasi banjir Aceh di Ramlah, Malang, Jumat (5/12) malam. -Martinus Ikrar Raditya/diswaymalang.id 

BACA JUGA:Pemkot Malang Buka Posko Bantuan untuk Korban Bencana Sumatera, BNPB Catat 836 Korban Meninggal Dunia

Tari Ratoh Jaore Kolaborasi UB-Sanggar Cakrodonya

Acara penggalangan dana semakin semarak dengan penampilan tari Ratoh Jaroe oleh kolaborasi mahasiswa Universitas Brawijaya dan Sanggar Cakradonya, yang memberikan warna khas budaya Aceh pada malam solidaritas tersebut. Selain menjadi simbol kebersamaan, penampilan ini juga terselip sebagai penyemangat bagi warga Aceh di rantau.

Hingga acara ditutup, jumlah donasi yang terkumpul mencapai Rp 103.047.710. Siti Hajnia menyampaikan, donasi akan terus dibuka hingga Minggu besok. Donasi akan disalurkan ke titik-titik terdampak melalui jaringan Yayasan Haka Aceh yang berada di Banda Aceh dan beberapa wilayah lainnya.

Pernyataan resmi dari Kedai Jasa Ayah yang akan melakukan penggalangan dana secara langsung hari ini Jumat (5/12). -Instagram Jasa Ayah

Bagi masyarakat yang ingin turut berpartisipasi, donasi dapat disalurkan melalui:
BCA 4391119231 – a.n. Siti Hajnia
BSI 7235306284 – a.n. Azzahra Safira

Sumber: