1 tahun disway

Upacara Hari Santri, Wali Kota Batu: Santri Harus Kuasai Teknologi, Sains, dan Bahasa Dunia

Upacara Hari Santri, Wali Kota Batu: Santri Harus Kuasai Teknologi, Sains, dan Bahasa Dunia

Wali Kota Batu pada upacara peringatan Hari Santri ke 10 di Kota Batu yang dipusatkan di Balai kota Among Tani, Rabu (22/101). -panca rp/diswaymalang.id--

BATU, DISWAYMALANG.ID– Peringatan Hari Santri ke 10 di Kota Batu dipusatkan di Balai kota Among Tani, Rabu (22/10), diikuti ratusan santri dari berbagai pesantren dan madrasah di Kota Batu. Pada kesempatan itu Wali Kota Batu Nurochman  menyampaikan rasa duka yang mendalam atas  wafatnya 67 santri dalam musibah yang menimpa Pesantren Al-Khoziny, Sidoarjo Jawa Timur. 

"Innalillahi wa inna ilaihi raji'un. Kita semua berduka, bangsa ini berduka. Semoga seluruh korban mendapatkan tempat terbaik di sisi Allah, dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kekuatan iman," kata Nurochman dengan terbata- bata, membuat suasana haru.

Dikatakannya, kita tidak boleh lupa. Jauh sebelum Indonesia merdeka, pesantren telah menjadi pusat pendidikan di Nusantara. Tempat para santri menimba ilmu sekaligus menempah diri dalam akhlak dan karakter.

"Dari pesantren lah lahir generasi yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga kuat secara spiritual dan moral," ujarnya.

Menurutnya, santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru. Menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.

“Hari Santri harus menjadi momentum kebangkitan santri Indonesia. Dan santri sekarang tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga harus menguasai teknologi, sains, dan bahasa dunia. Dunia digital juga harus menjadi ladang dakwah baru bagi para santri,” ujarnya.

Diungkapkan, di zaman yang semakin berkembang, Santri tidak boleh hanya menjadi penonton dalam perubahan zaman. Santri harus hadir sebagai pelaku sejarah baru, menjadi pembawa nilai-nilai Islam rahmatan lil 'alamin dalam membangun peradaban dunia yang damai, adil, dan berkeadaban.

"Kita patut bersyukur karena negara Indonesia memberi perhatian besar kepada pesantren," paparnya.

Sumber: